China Akan Luncurkan Teleskop Pesaing Hubble Tahun Depan

CNN Indonesia
Jumat, 20 Mei 2022 12:41 WIB
Ilustrasi teleskop China untuk mengamati benda-benda luar angkasa. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNN Indonesia --

China akan meluncurkan teleskop luar angkasa berukuran besar pada 2023. Teleskop ini akan digunakan untuk mengamati galaksi yang berjarak sangat jauh dan membuka misteri dari materi gelap dan energi gelap.

Teleskop Stasiun Luar Angkasa China (CSST) merupakan observatorium ruang angkasa optik dan ultraviolet akan memanfaatkan lensa berdiameter 2 meter pada teleskop tersebut.

Lensa tersebut akan membuatnya sebanding dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble yang telah banyak berkontribusi untuk dunia astronomi.

Meski resolusi teleskop China akan serupa dengan Hubble, bidang pandang CSST disebut lebih besar.

Menurut wakil direktur Observatorium Astronomi Nasional China Liu Jifeng, bidang pandang CSST 350 kali lebih besar daripada Hubble.

Dengan demikian CSST akan mampu mengamati wilayah yang lebih jauh dibandingkan dengan Teleskop Hubble yang telah berusia 32 tahun.
Teleskop besar milik China ini dikenal juga sebagai "Xuntian," yang artinya "mensurvei langit."

Selain itu, teleskop ini akan mampu mengamati 40 persen wilayah luar angkasa dengan kamera beresolusi 2,5 miliar pikselnya.

Menurut sebuah dokumen dari sebuah kelompok di Akademi Ilmu Pengetahuan China, teleskop CSST akan beroperasi selama kurang lebih 10 tahun dalam misinya mengamati luar angkasa dan galaksi-galaksi jauh tersebut.

Di sisi lain, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah memiliki teleskop luar angkasa baru sebagai suksesor teleskop Hubble, yakni teleskop antariksa James Webb. Teleskop James Webb memiliki cermin utama berukuran diameter 6,5 meter, atau tiga kali lebih besar dari milik China.

Dilansir dari Space, CSST sendiri akan membawa empat instrumen tambahan untuk memetakan daerah pembentuk bintang di Bima Sakti, mendeteksi objek yang bergerak cepat seperti komet dan asteroid, mempelajari lubang hitam supermasif, serta secara langsung mencitrakan planet ekstrasurya.

Teleskop ini nantinya akan beroperasi di orbit yang sama dengan stasiun luar angkasa Tiangong, memungkinkan teleskop untuk berlabuh di stasiun luar angkasa tersebut jika membutuhkan perbaikan, pemeliharaan, atau peningkatan.

Stasiun luar angkasa Tiangong sendiri direncanakan akan selesai dibangun pada akhir tahun ini, dan kemudian diluncurkan di tahun berikutnya.

(lom/mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK