Jembatan Antelope, Bekasi, Jawa Barat, yang sempat viral di media sosial dikaim aman untuk dilintasi pengendara dengan sejumlah syarat dan ketentuan berlaku. Apa saja?
Narasi di media sosial sempat menyebut salah satu konstruksi jembatan layang, yakni girder box, kereta cepat Bandung-Jakarta milik PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang berada di atas Jembatan Antelope amblas. Hal itu dilengkapi gambar yang menunjukkan jarak kedua konstruksi itu mepet, membuat pemotor menunduk saat melintasinya.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo membantah hal itu. Menurutnya, gap 1,7 meter pada dua jembatan itu sudah diprediksi sejak awal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian ini sempat viral dengan isu yang bermacam-macam, ada yang bilang amblas lah dan segala macam," kata dia, Selasa (14/6).
"Ini memang sudah diprediksi dengan adanya pemasangan grider ini ketinggian dari jembatan itu hanya 1,7 meter, namun ini sifatnya hanya sementara," lanjutnya.
Lalu bagaimana cara aman melintasinya, terlebih saat lalu lintas warga Bekasi ramai kala akhir pekan?
Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, berdasarkan hasil sosialisasi dan komunikasi dengan warga dan berbagai pihak, ada kesepakatan bahwa jembatan Antelope tetap dioperasionalkan secara terbatas dengan sejumlah pengamanan dan pengaturan lalu lintas.
Menurutnya, pihak kontraktor sudah melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan Pemerintah Kota Bekasi dan warga sekitar dan Dinas Perhubungan terkait pengaturan lalu lintas sebelum pemasangan girder box rendah tersebut.
"Pada prinsipnya warga menyepakati sistem pengaturan lalu lintas dengan tetap memanfaatkan jembatan Antelope eksisting, dan proses pembangunan Proyek KCJB (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) dapat berlanjut," kata dia.
KCIC bersama Dinas Perhubungan terkait juga sudah membuat lima pengaturan lalu lintas di sekitar area jalan Jembatan Antelope. Pengaturan itu dibuat sampai pembangunan jembatan baru pengganti Antelope selesai dibuat.
"Secara paralel, pembangunan jembatan baru pengganti jembatan Antelope Pembangunan jembatan baru ditargetkan selesai pada 10 Agustus 2022. Ketika sudah selesai, arus lalu lintas akan dialihkan pada jembatan baru," ungkap Rahadian.
Pengaturan lalu lintasnya, pertama, kendaraan dari jalan Kemang Raya menuju Jalan Kalimalang bisa melalui overpass Kodam/Overpass Kapin.
Kedua, lalu lintas dari Jalan Kalimalang yang akan menuju Jalan Kemang Raya bisa melalui Overpass Kodam/Overpass Kapin.
Ketiga, lalu lintas dari jalan Curug Raya yang akan menuju Jalan Kemang Raya bisa melalui Overpass Kapin/Overpass Kodam. Kemudian, kendaraan yang melintas dari Jalan Kemang Raya yang akan menuju Jalan Curug Raya diarahkan melalui Overpass Kapin/Overpass Kodam.
Keempat, lalu lintas dari Jalan Anugerah yang akan menuju kalimalang bisa melalui OP Jatiwaringin atau Overpass Kodam.
Supaya aman, KCIC menyebut jembatan hanya dapat dilintasi oleh kendaraan seperti sepeda motor dan mobil sedan atau kendaraan dengan ketinggian maksimal 1,7 meter dengan pengawasan ketat.
"Sebagai bentuk pengamanan, kami memasang portal (pembatas ketinggian) di dua sisi dan lampu penerangan. Kami juga melakukan penjagaan 24 jam (3 shift) untuk memastikan warga aman ketika melintas. Kami juga memasang pemberitahuan jika jembatan hanya bisa dilintasi secara terbatas," jelasnya.
(ttf/arh)