Air Penuhi 72 Persen Wilayah Bumi Tapi Sedikit yang Bisa Dikonsumsi
Air ternyata mengisi 72 persen bagian dari Bumi. Hal itu terungkap dalam sebuah studi dari Survei Geologi Amerika Serikat.
Namun dari 72 persen itu, 97 persen di antaranya merupakan air asin yang tidak bisa diminum. Hasil studi itu juga menghitung setidaknya total air di dunia saat ini ada sekitar 1,3 miliar kilometer kubik.
"Tidak banyak air (tawar) di Bumi sama sekali," kata David Gallo, ahli kelautan di Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) di Massachusetts, seperti dilansir Live Science.
Lihat Juga :101 Science Berapa Jumlah Air di Bumi? Simak 4 Faktanya |
Air di Bumi mayoritas berada di lautan yang membentang 24.000 kilometer dengan rata-rata kedalaman lebih dari 3,2 km. Jika seluruh air di bumi dituangkan ke wilayah Amerika Serikat (AS), akan tercipta sebuah danau dengan kedalaman 145 km.
Sebagai informasi, luas Amerika Serikat sebesar 42.188.000 kilometer persegi. Sedangkan Indonesia, hanya 7,8 juta kilometer persegi.
Jika Bumi adalah sebuah apel, kata Gallo, lapisan airnya akan lebih tipis dari kulit buahnya. Meski demikian, dia menyebut kandungan air tawar di bumi bahkan lebih langka dari air asin.
"Agar umat manusia berkembang, atau bahkan ada, kita perlu memercikkan sedikit air tawar di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam jumlah yang tepat," kata Gallo.
Lebih lanjut Gallo menjelaskan setidaknya 70 persen air tawar terkunci di lapisan es. Kemudian hanya ada kurang dari satu persen air tawar di dunia yang bisa diakses dengan mudah.
Dia juga merinci sejumlah negara yang punya lebih dari 50 persen cadangan air tawar dunia, di antaranya China, Kolombia, Brasil, Rusia, Kanada dan Indonesia.
Melansir situs USGS, jumlah air segar yakni lebih dari 68 persen terkunci di es dan gletser. Sementara, 30 persen air segar lainnya berada di dalam tanah.
Sungai menjadi sumber utama air segar yang digunakan orang-orang. Namun jumlahnya hanya 2.120 kilometer kubik, sekitar 1/10 ribu dari 1 persen total air keseluruhan.
Air sungai itu pun berasal dari rembesan air tanah ke dasar sungai. Air dari curah hujan terus-menerus meresap ke dalam tanah untuk mengisi akuifer, sementara pada saat yang sama air di dalam tanah terus-menerus mengisi sungai melalui rembesan.
(lth)