Toyota akhirnya menunjuk perusahaan rintisan Amerika Serikat, Redwood Materials Inc untuk daur ulang dan remanufaktur baterai kendaraan listrik (EV).
Menurut raksasa otomotif asal Jepang itu, kolaborasi ini untuk mengantisipasi lonjakan penggunaan baterai mobil listrik litium ion.
Redwood Materials, yang telah bermitra termasuk Ford Motor Co dan pembuat baterai EV Panasonic Holdings Corp, sedang membangun ekosistem baterai loop tertutup yang bertujuan untuk menurunkan biaya EV dengan mengurangi ketergantungan pada bahan impor sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Perusahaan berusia lima tahun itu telah memfokuskan pekerjaan awal di kampus seluas 175 hektar di Nevada utara, dan berencana untuk membangun kompleks lain di Amerika Serikat bagian tenggara, kata kepala eksekutif dan pendirinya, JB Straubel, dalam sebuah wawancara, dikutip Reuters,
Fasilitas baru ini akan dapat memasok pabrik baterai senilai US$1,3 miliar yang direncanakan Toyota di North Carolina, serta pabrik baterai yang direncanakan Ford dengan SK On di Tennessee dan Kentucky. SK On merupakan anak perusahaan dari SK Innovation Co Ltd Korea Selatan.
Redwood juga akan memproduksi material baterai, bukan hanya mendaur ulang pada September 2022.
Ke depannya, Redwood Materials meningkatkan produksi komponen anoda dan katoda menjadi 100 gigawatt-jam pada 2025, cukup untuk memasok baterai untuk 1 juta mobil listrik per tahun, kemudian menjadi 500 GWh pada 2030, cukup untuk memasok 5 juta mobil listrik per tahun atau lebih, kata Straubel salah satu pendiri Tesla Inc.