Mengapa Hewan Laut Dalam Berukuran Raksasa?

CNN Indonesia
Kamis, 23 Jun 2022 20:00 WIB
Cumi-cumi raksasa biasa ditemukan di laut dalam. Ada paling tidak dua penyebab hewan-hewan di laut dalam berukuran sangat besarFoto: Christophe ARCHAMBAULT / AFP
Jakarta, CNN Indonesia --

Rendahnya temperatur dan minimnya oksigen disinyalir menjadi penyebab ukuran hewan di laut dalam sangat besar. Pasalnya, kondisi itu menyebabkan metabolisme hewan-hewan tersebut sangat lambat.

Hewan seperti cumi-cumi, laba-laba laut, cacing, dan berbagai jenis hewan lainnya tumbuh dengan ukuran yang terbilang besar dibandingkan spesies sejenisnya di laut dalam. Fenomena itu disebut gigantisme.

Cumi-cumi kolosal (Mesonychoteuthis hamiltoni) di perairan subantartika memiliki ukuran sekitar 14 kali lebih panjang dari Cumi-cumi panah (Nototodarus sloanii) yang hidup di Selandia Baru.

Mengutip Scienceabc, hewan-hewan itu memiliki metabolisme rendah karena minimnya jumlah makanan. Alhasil, mereka harus menyimpan energi agar bisa bertahan.

Hewan-hewan itu juga tak perlu mengatur suhu tubuh mereka sehingga bisa menggunakan energi tersebut untuk proses lain di dalam tubuh. Hal itulah yang menyebabkan tubuh mereka sangat besar.

Pendapat itu diamini Alicia Bitondo selaku akuaris senior di Monterey Bay Aquarium, California. Alicia biasa meneliti hewan-hewan di laut dalam.

Melansir Live Science, Alisia berpendapat makanan di laut dalam berasal dari daerah yang lebih dangkal. Ketika pasokan makan langka, menjadi hewan besar menyediakan keuntungan signifikan.

Hewan-hewan tersebut memiliki metabolisme yang lebih efisien dan lebih baik dalam menyimpan makanan. Jadi ketika bangkai besar hanyut ke perairan yang lebih dalam, predator besar dapat mengkonsumsi lebih banyak dan menyimpan energi untuk waktu yang lebih lama.

Suhu dingin di laut dalam juga dapat memicu gigantisme dengan memperlambat metabolisme hewan secara signifikan. Makhluk di ekosistem ini sering tumbuh dan dewasa sangat lambat, seperti hiu Greenland (Somniosus microcephalus).

Hiu Greenland yang bergerak lambat ini dapat tumbuh hingga 7,3 meter dan beratnya dapat mencapai 1,5 ton, tetapi pertumbuhan itu tersebar dalam rentang umur yang berlangsung selama berabad-abad.

Bitondo mengatakan Hiu Greenland tumbuh sekitar satu sentimeter per tahun dan tidak mencapai kematangan seksual sampai mereka berusia sekitar 150 tahun.

"Sebagian karena kurangnya pemangsa di laut dalam, sehingga hiu ini dapat hidup begitu lama dan tumbuh begitu besar," kata Bitundo.

Selain di laut dalam, hewan-hewan berukuran besar juga ditemukan di dekat Antartika. Hewan-hewan itu antara lain siput laut raksasa, karang, cacing, laba-laba laut, dan bahkan organisme bersel satu raksasa berada di dekat permukaan atau laut yang lebih dangkal.

Hewan-hewan tersebut berada dalam jarak yang bisa ditempuh seorang penyelam sekitar 9,1 meter. 

"Di dekat Antartika, gigantisme terjadi lebih dekat ke permukaan. Ada siput laut raksasa, bunga karang, cacing, laba-laba laut, dan bahkan organisme bersel satu raksasa yang membeku di air yang lebih dangkal," kata Art Woods, ahli ekofisiologi yang telah mempelajari gigantisme kutub dan seorang profesor di University of Montana di Missoula.

"Mungkin ada sesuatu tentang Antartika yang memungkinkan [spesies raksasa] hidup lebih dekat ke permukaan," katanya menambahkan.

Meskipun ada beberapa hipotesis tentang berbagai faktor yang dapat menghasilkan raksasa laut, tidak ada yang yakin tentang mekanisme pasti pendorong perubahan evolusioner dalam ukuran tubuh.

"Kami akan mengatakan dalam biologi bahwa tidak ada yang pasti," kata Woods mengakhiri.

(can/lth)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK