Apakah Manusia Bisa Kendalikan Petir Seperti Thor?

CNN Indonesia
Kamis, 07 Jul 2022 15:00 WIB
Petir merupakan senjata utama dari Thor yang dalam semesta Marvel diperankan oleh Chris Hemsworth.
Chris Hemsworth saat bermain sebagai Thor di semesta Marvel. Foto: (Jasin Boland/Jasin Boland)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petir menjadi fenomena alam yang tidak terpisahkan. Biasanya, petir muncul di antara hujan deras dan diiringi suara yang menggelegar.

Karena kedahsyatannya, petir menjadi senjata dari salah satu tokoh pahlawan Marvel, Thor. Mengutip situs Marvel, Thor adalah anak dari Odin dan Frigga yang berasal dari Asgard. 

Ia merupakan pelindung dari Asgard atau dunia para dewa, dan Midgard alias dunia manusia. Dalam melakukan tugasnya, Thor dibekali sebuah palu bernama Mjollnir yang bisa mengontrol petir dan mengubahnya menjadi senjata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam semesta Marvel, Thor diperankan aktor Chris Hemsworth dan kini sudah memasuki seri Thor Love and Thunder. Di film keempatnya, Thor harus melawan Gorr the God Butcher yang diperankan Christian Bale.

Ikut serta dalam film ini pula aktris Natalie Portman yang berperan sebagai Jane Foster, kekasih Thor. Berbeda dari film sebelumnya, Jane kali ini bisa mengendalikan petir seperti yang dilakukan Thor.

Melihat kisah Thor, muncul pertanyaan apakah manusia bisa mengendalikan petir?

Mengutip Science Daily, para ilmuwan Eropa melakukan beberapa eksperimen yang mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Mereka mencoba menembakkan laser bertenaga tinggi ke arah badai.

Selama tes, mereka menghitung aktivitas elektrik di awan setelah menembakkan laser. Hasil analisa statistik menunjukkan, tembakan laser benar-benar memicu aktivitas listrik di awan badai.

Laser tersebut menyebabkan pelepasan lokal kecil yang terletak di posisi saluran plasma. Sayangnya, para ilmuwan tidak bisa menghasilkan saluran plasma yang cukup lama untuk memunculkan petir ke arah permukaan Bumi.

Saluran plasma itu hilang sebelum petir bisa berjalan lebih dari beberapa meter. Namun para ilmuwan itu berencana meningkatkan tembakan lasernya 10 faktor dan menggunakan rentetan detak untuk menghasilkan plasma secara lebih efisien.

Eksperimen yang bertujuan menghasilkan petir sejatinya sudah ada sejak 1970 dengan cara menembakkan roket kecil ke arah awan badai. Namun hanya 50 persen peluncuran roket yang benar-benar memunculkan petir.

Di sisi lain, ilmuwan iklim Profesor Andy Pitman dari University of New South Wales menegaskan manusia tidak bisa mengontrol cuaca seperti badai. Jika ingin melakukannya, seseorang harus berada di tempat dan waktu yang tepat.

Sayangnya, tidak ada seorang pun yang bisa memprediksi di mana badai akan muncul. "Untuk menghentikan pembentukan badai, sama seperti mengidentifikasi orang mana yang akan membawa flu babi ke sebuah negara," katanya seperti dikutip dari ABC.Net

Badai sendiri muncul dengan cara berbeda tergantung tipenya. Selain itu, badai juga bervariasi ukurannya serta cenderung untuk tidak bertahan di satu lokasi. 

Bahkan ketika bisa menentukan lokasi badai, manusia tidak bisa berbuat banyak hal. "Sulit untuk melihat usaha yang bisa dilakukan manusia dalam skala yang dibutuhkan, bisa membuat perbedaan yang signifikan," kata Pitman.

Bagaimana Petir Terbentuk

Bagaimana Petir Terbentuk?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER