Mobil Dinas Sukarno, Harta 'Rampasan' di Awal Kemerdekaan RI

CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2022 08:00 WIB
Saat mengumumkan Indonesia merdeka, Sukarno belum memiliki mobil mobil dinas di Tanah Air.
Buick 8 Limited. (Foto: Spath Chr. via Wikimedia Commons (CC BY-SA 3.0))
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Sukarno menggunakan Buick 8 Limited sebagai mobil dinas di awal kemerdekaan Republik Indonesia. Ada cerita menarik di balik mobil dinas presiden Indonesia pertama Sukarno.

Mobil dinas kepresidenan saat itu merupakan hasil "rampasan" dari seseorang di Jakarta. Cerita bermula saat Indonesia baru saja merdeka pada 1945. Saat mengumumkan Indonesia merdeka, Sukarno belum memiliki mobil mobil dinas di Tanah Air.

Pada suatu hari, sahabat Sukarno, Sudiro, melihat satu unit mobil mewah Buick 8 Limited, terparkir di dekat Gedung Kementerian Perhubungan Otoritas Jepang, yang saat ini menjadi Kementerian Perhubungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mobil berkelir hitam tersebut berasal dari Amerika Serikat dengan kapasitas enam orang. Buick 8 Limited menggendong mesin 5.247 cc berkonfigurasi V8 menghasilkan tenaga sebesar 141 hp pada putaran 3.600 rpm.

Sudiro kemudian mendekati mobil tersebut dan berbincang dengan sopirnya yang merupakan seorang pribumi. Sudiro membujuk sopir itu dengan iming-iming rupiah agar mau pulang ke kampung halamannya di Kebumen, serta meminta kunci mobil tersebut.

Buick 8 Limited saat itu salah satu mobil mewah dan paling mentereng di Jakarta. Wajar Sudiro ingin memilikinya sebagai hadiah untuk Sukarno.

Setelah berhasil, Sudiro kemudian membawa mobil itu ke rumah Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.

Mengutip CNNIndonesia TV, Sukarno sempat tidak menyangka dan tertawa setelah diberikan mobil hasil curian tersebut.

Buick 8 Limited hanya tersedia 1.451 unit di dunia, dan dikabarkan cuma ada satu unit di Indonesia, yang dipakai sebagai mobil kenegaraan. Mobil itu kemudian dipasangkan pelat nomor bertuliskan Rep-1.

Mobil hasil curian Buick 8 Limited menemani Sukarno hingga 1955 dan kemudian pada 1979 dimuseumkan di Gedung Joang 45 hingga sekarang.

(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER