Kata kunci 'BBM Naik' memuncaki trending topic Indonesia di media sosial Twitter. Respons kritis, canda, hingga nyinyir pun mengemuka.
Sebelumnya, Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, yakni Pertalite dan Solar, pada Sabtu (3/9).
"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," klaim Presiden Jokowi, dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (3/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun rupiah dan itu akan meningkat terus. Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi," urainya.
Lihat Juga : |
Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu," dalih Jokowi, "[Kenaikan harga BBM] ini adalah pilihan terakhir pemerintah."
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif lantas mengumumkan rincian harga baru Pertalite (menjadi Rp10.000), Solar (Rp6.800), dan Pertamax (Rp14.500).
Menyambut kenaikan itu, warganet ramai berkicau terkait topik tersebut. Hingga Sabtu (3/9) pukul 18.33 WIB, kicauan dengan kata kunci BBM Naik sudah mencapai lebih dari 33 ribu kicauan dan memuncaki trending topic RI.
Dua peringkat di bawahnya ada #PenyaluranBLTBBMTepat (3.971 kicauan), dan di peringkat kelima ada #SelamatTinggalBBMMurah (2.950 kicauan).
Akun @dongahjaarot mengkritik langkah Pemerintah yang memilih menaikkan harga BBM bersubsidi ketimbang mengeluarkan kebijakan yang memilah kendaraan agar subsidi tepat sasaran.
"Tinggal di buat aturan mobil mana saja yg tidak boleh pakai BBM Subsidi mana yg boleh kan simple kalau itu alasan nya, bukan dengan menaik kan harga BBM," cetusnya.
Sebenarnya, Pemerintah sudah menggodok perubahan kriteria kendaraan yang bakal diizinkan diisi BBM subsidi Pertalite. Yang terakhir adalah mobil bermesin di bawah 1.400 cc, berubah dari wacana sebelumnya di bawah 1.500 cc.
Saleh Abdurrahman, Anggota Komite BPH Migas, mengatakan larangan itu akan ditulis dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.
"Nanti kita tunggu Perpresnya, most likely di atas 1.400 cc [yang tidak boleh menggunakan Pertalite]," kata Saleh, Jumat (2/9).
Masalahnya, pada saat pengumuman kenaikan BBM ini Presiden tak menyinggung masalah pembatasan kendaraan itu.
Warganet lainnya, @MacroAnwar, mempertanyakan kenaikan BBM merupakan momen yang tepat untuk memilah partai politik yang sesungguhnya berpihak pada warga.
"Saatnya sekarang mencatat Parpol mana yg pro rakyat. Semua Parpol yg mendukung #BBM_Naik adalah musuh rakyat."
Sementara, Akun @Yun_Kusumawati pun mengaku kabar kenaikan harga BBM ini bak mimpi buruk di siang hari.
"Jarang-jarang bisa tidur siang. Sekalinya hari ini bisa tidur siang, bangun-bangun BBM naik. Kucubit pipiku, apakah ini hanya mimpi? Ternyata tidak Esmeralda, kau harus hadapi kenyataan ini," keluhnya.
Akun @_Perindu_ pun menambahkan, "Ternyata BBM naik lebih bikin resah daripada hati patah."
@pernahberjuang_ lantas mempertanyakan gajinya tidak naik meski kenaikan harga BBM terjadi. "BBM naik gajiii w kok gaa naik-naik yaa," cuitnya.
(mts/arh)