Terlalu Banyak Varian Produk, Apple Kehilangan Jati Diri?

CNN Indonesia
Senin, 31 Okt 2022 14:15 WIB
Apple terus memproduksi produk seperti iPhone dan iPad dengan beragam jenis variannya. Hal itu mendapat respon negatif dari pengguna.
Apple dinilai terlalu banyak memproduksi varian produk. Foto: CGP Grey/CGPGrey.com
Jakarta, CNN Indonesia --

Raksasa teknologi Apple di era sekarang memiliki terlalu banyak varian iPad dan iPhone. Apple pun seperti hilang jati diri karena dulu kerap memproduksi produk yang sederhana.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada 2012, sebetulnya CEO Apple Tim Cook mengatakan perusahaannya tidak memiliki banyak varian dari masing-masing produknya yang membuat produk mereka hebat.

"Anda hampir bisa menempatkan setiap produk yang kami [buat] di meja ini. Maksud saya, jika Anda benar-benar melihatnya, kami memiliki empat iPod. Kami memiliki dua iPhone utama. Kami memiliki dua iPad, dan kami memiliki beberapa Mac. Itu dia. Dan kami berdebat dan berdebat seperti orang gila tentang apa yang akan kami lakukan, karena kami tahu bahwa kami hanya dapat melakukan beberapa hal hebat. Itu berarti tidak melakukan banyak hal yang benar-benar bagus dan menyenangkan," terang Cook.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu adalah bagian dari prinsip dasar kami, bahwa kami hanya akan melakukan beberapa hal. Dan kami hanya akan melakukan hal-hal di mana kami dapat memberikan kontribusi yang signifikan," lanjutnya.

Namun kini, Apple memiliki banyak varian untuk setiap produknya. Misalnya, iPhone terbaru iPhone 14 memiliki 4 varian, yakni iPhone 14, iPhone 14 Plus, iPhone 14 Pro, dan iPhone 14 Pro Max.

Begitu pula dengan iPad yang memiliki berbagai varian, seperti iPad, iPad Mini, iPad Air, dan iPad Pro.

Tech reviewer The Verge, Victoria Song mengatakan kesederhanaan Apple yang tidak memiliki banyak varian produk adalah alasan dirinya memilih gawai dari perusahaan berlogo apel tergigit ini.

Kini dirinya kerap kebingungan ketika ingin mengupgrade gawai lamanya dengan gawai terbaru Apple.

Meski dia seorang gadget reviewer, memilih produk dari begitu banyak pilihan tidak selalu mudah. Pasalnya, pertimbangan bukan hanya pada spesifikasi produk tersebut dan kebutuhan penggunanya.

Dilansir dari The Verge, Song menyebut salah seorang rekannya menyoroti harga iPad terbaru yang tidak masuk akal untuk sebuah iPad kelas entry level. iPad terbaru tersebut diketahui dibanderol seharga US$449.

Harga tersebut semakin mahal ketika Song merujuk pada harga iPad Air yang kerap memberikan diskon.

Sementara itu, iPad Pro tidak masuk ke dalam opsi karena kebutuhan Song hanya untuk streaming dan beberapa penggunaan ringan.

Song mengatakan pilihannya menyempit ke iPad Air dan iPad Mini, tetapi harga keduanya sangat mahal dibandingkan dengan iPad 10th-gen.

Akhirnya, pilihan dan pertimbangan yang terlalu banyak ini membuat Song tidak mengupgrade iPad 6th-gen miliknya yang sudah berumur empat tahun.

Kasus serupa juga terjadi ketika Song ingin mengupgrade iPhonenya. iPhone 14 dengan empat variannya juga membuat bingung, meski kali ini Song berhasil menentukan pilihannya.

Di sisi lain, Apple telah menurunkan tingkat produksi iPhone 14 September lalu. Pasalnya, harapan bahwa iPhone 14 akan laku keras ternyata tak terjadi.

Melansir Tech Crunch, Apple mengurungkan niatan memproduksi enam juta unit baru iPhone 14 pada paruh kedua tahun ini. Perusahaan yang berbasis di Cupertino itu memilih angka yang sama dengan angka produksi iPhone 13 tahun lalu. 

Ada dugaan, iPhone 14 kurang laku karena minimnya pembaruan dari iPhone 13. Hal berbeda terjadi pada iPhone 14 seri Pro dan Plus yang menjanjikan beragam fitur dan pembaruan. 

[Gambas:Video CNN]

(lom/lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER