Netizen Inggris Klaim Diancam Dibunuh usai Nyinyir soal Batik G20

CNN Indonesia
Kamis, 17 Nov 2022 12:09 WIB
Warganet asal Inggris Mahyar Tousi mengaku menerima ancaman pembunuhan dari WNI dan pejabat usai mengunggah komentar nyinyir soal batik para pemimpin G20.
Ilustrasi. Seorang netizen Inggris mengaku mendapat ancaman pembunuhan usai nyinyir soal batik G20. (Foto: iStockphoto/choochart choochaikupt)
Jakarta, CNN Indonesia --

Warganet asal Inggris Mahyar Tousi mengaku menerima ancaman pembunuhan dari WNI usai mengunggah komentar nyinyir soal batik para pemimpin G20.

Sebelumnya, Tousi, yang unggahannya banyak menyinggung soal aktivitas anti Pemerintah Iran, menyinggung soal pakaian para politikus di G20.

"What on earth are these idiots wearing?! (Apa sih yang dipakai para idiot ini)" kicau dia, Rabu (16/11), sambil mengunggah foto para kepala negara seperti Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan Menteri Pertanian Zulkifli Hasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak butuh waktu lama, ia kena serbuan warganet RI, mulai dari yang halus hingga kasar.

Tousi, yang dalam bio Twitter-nya mengaku sebagai Political YouTuber, kemudian menghapus kicauan awal itu meski sudah telanjur tersebar tangkapan layarnya.

Pada Rabu (16/11) malam, Tousi pun mengaku menerima ancaman pembunuhan dari WNI hingga pejabat.

"Following a number of death threats and messages from Indonesian citizens and government officials, I'd like to address this photo that was posted on social media by a lot of us in Britain that has caused offence in Indonesia...," kicaunya, tanpa merinci ancamannya dan pejabat pemerintah negara mana yang ikut mengancam itu.

(Menyusul beberapa ancaman pembunuhan dan pesan dari WNI dan para pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto ini yang diunggah di medsos oleh kita di Inggris yang menyebabkan banyak orang di Indonesia tersinggung, red).

Pagi hari ini, Tousi pun menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

"Once again, I apologise for any unintentional offence caused by the tweet joking about G20 leaders wearing Indonesia's traditional clothing. Those of us in Britain making a joke about Sunak & Trudeau wearing it did not have bad intentions and were unaware of the culture," tuturnya.

(Saya mohon maaf atas ejekan tak disengaja yang disebabkan oleh tweet candaan tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris yang membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya, tidak memiliki niat buruk dan tidak paham soal budaya itu, red).

[Gambas:Photo CNN]

(tim/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER