Ponsel akan Bisa Deteksi Saturasi Oksigen di Masa Depan?

CNN Indonesia
Selasa, 29 Nov 2022 17:40 WIB
Sebuah studi mengungkapkan ponsel pintar ternyata bisa digunakan untuk mengukur saturasi oksigen.
Ponsel akan bisa mendeteksi saturasi oksigen di masa depan? Foto: iStock/solidcolours
Jakarta, CNN Indonesia --

Studi terbaru dari sejumlah peneliti menemukan ponsel pintar dapat digunakan untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah.

Pengukuran ini bisa mengukur tingkat saturasi hingga 70 persen, nilai saturasi terendah yang harus dapat diukur oleh oximeter, sesuai dengan rekomendasi Badan Pangan dan Obat Amerika Serikat (FDA).

Oximeter sendiri biasanya digunakan untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah dengan menjepitkannya pada jari pasien. Serupa, tim peneliti dari University of California San Diego juga menggunakan jari sebagai perantara pengukuran saturasi oksigen darah dengan ponsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknik pengukuran saturasi dengan smartphone mengharuskan peserta penelitian untuk meletakkan jari di atas kamera dan flash smartphone, yang menggunakan algoritma pembelajaran mendalam untuk menguraikan kadar oksigen dalam darah.

Saat tim peneliti mengeluarkan campuran nitrogen dan oksigen yang terkontrol ke enam subjek untuk secara artifisial menurunkan kadar oksigen dalam darahnya, ponsel pintar memprediksi dengan tepat apakah subjek memiliki kadar oksigen dalam darah yang rendah 80 persen dari waktu.

"Aplikasi smartphone lain biasanya melakukan pengukuran ini dengan meminta penggunanya menahan napas. Namun orang menjadi sangat tidak nyaman dan harus bernapas setelah satu menit atau lebih, dan itu sebelum tingkat oksigen darah mereka turun cukup jauh untuk mewakili berbagai data yang relevan secara klinis, "kata rekan penulis utama Jason Hoffman yang juga seorang mahasiswa doktoral di University of Washington, seperti dikutip dari situs University of Washington.

"Dengan pengujian kami, kami dapat mengumpulkan 15 menit data dari setiap subjek. Data kami menunjukkan bahwa smartphone dapat bekerja dengan baik di kisaran ambang kritis," tambahnya.

Pengukuran saturasi oksigen dalam darah dengan menggunakan ponsel pintar adalah sebuah terobosan yang bermanfaat. Hal ini membuat semua orang dapat memantau salah satu elemen kesehatan ini sendiri di rumahnya masing-masing.

"Dengan cara ini Anda dapat melakukan beberapa pengukuran dengan perangkat Anda sendiri tanpa biaya atau biaya rendah," kata rekan penulis Matthew Thompson yang juga profesor kedokteran keluarga di Fakultas Kedokteran University of Washington.

"Di dunia yang ideal, informasi ini dapat ditransmisikan dengan mulus ke kantor dokter. Ini akan sangat bermanfaat untuk janji telemedicine atau perawat triase untuk dapat dengan cepat menentukan apakah pasien perlu pergi ke unit gawat darurat atau jika mereka dapat terus beristirahat di rumah dan membuat janji dengan penyedia perawatan primer nanti," lanjutnya.

Cara mengukur

Sejumlah peserta penelitian menggunakan oximeter biasa dan meletakkan jari tangan yang sama pada flash dan kamera ponsel pintar.

"Kamera merekam video: Setiap kali jantung Anda berdetak, darah segar mengalir melalui bagian yang diterangi lampu flash," kata penulis senior Edward Wang, yang memulai proyek ini sebagai mahasiswa doktoral University of Washington yang mempelajari teknik elektro dan komputer.

"Kamera merekam seberapa banyak darah menyerap cahaya dari lampu kilat di masing-masing dari tiga saluran warna yang diukurnya: merah, hijau, dan biru," tambah Wang.

Wang mengatakan data pengukuran intensitas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam model pembelajaran mendalam atau deep-learning milik mereka.

Lebih lanjut, dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nature, para peneliti menyebut ponsel pintar dan deep learning mungkin belum siap untuk menjadi alat kesehatan yang sebanding dengan oximeter, tetapi pengembangan lebih lanjut akan memungkinkan hal tersebut terwujud.  

[Gambas:Video CNN]

(lom/lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER