Spesifikasi Airbus A400M, Pesawat yang Dipesan Prabowo untuk TNI AU

CNN Indonesia
Rabu, 14 Des 2022 16:46 WIB
Apa keistimewaan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT) hingga dibeli Menhan Prabowo Subianto untuk TNI AU? Airbus A400M yang dibeli Kemenhan untuk TNI AU. (Foto: Tangkapan layar web airbus.com)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menandatangani kontrak pemesanan dua pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT) untuk TNI Angkatan Udara pada 2021. Apa istimewanya pesawat itu?

Kontrak yang ditandatangani di sela-sela acara Dubai Airshow 2021 tersebut berlaku efektif pada 2022. Kontrak tersebut mencakup paket dukungan pemeliharaan dan pelatihan yang lengkap.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk akuisisi empat A400M di masa mendatang.

"Selain kemampuan taktis dan udara ke udara, A400M akan menjadi aset nasional dan berperan penting untuk misi Bantuan Manusia dan Tanggap Bencana," ujar Prabowo, seperti dikutip dari situs Kementerian Pertahanan.

Airbus A400M adalah pesawat multi-peran yang dapat meningkatkan kemampuan taktis udara ke udara TNI AU. Prabowo Subianto mengatakan pesawat ini juga akan memainkan peran kunci dalam misi utama lainnya termasuk terjun payung dan transportasi kargo berat.

"A400M 'Atlas' adalah pesawat angkut tercanggih, teruji, dan tersertifikasi yang ada, menggabungkan teknologi canggih abad ke-21 untuk memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata saat ini dan yang akan datang," demikian dikutip dari situs resmi Airbus.

Perusahaan mengungkapkan pesawat ini memiliki daya jelajah maksimal sejauh 8.900 Km serta kecepatan M 0,72. Selain itu, luas ruang kargo bisa mencapai 340 m3, serta maksimal berat muatan hingga 37 ton.

Ruang kargo A400M dapat menampung sembilan palet militer standar, dengan dua palet dimuat di jalur belakang. Secara bersamaan, 54 tentara dapat duduk di kursi samping. Pesawat ini dapat menurunkan pasukan terjun payung dan kargo secara bersamaan.

Pesawat angkut ini dapat membawa hingga 116 pasukan lengkap atau 66 tandu dan 25 petugas medis.

Pesawat ini ditenagai oleh mesin turboprop TP400-D6. Masing-masing diberi nilai lebih dari 11.000 shp (shaft horse power). Mesin ini dikembangkan oleh EuroProp International.

Baling-baling pesawat ini terbuat dari konstruksi komposit. Mesin turboprop sendiri dipilih karena sejumlah keunggulan, seperti efisiensi bahan bakar jelajah dan biaya pengoperasian yang lebih murah.

Dilansir Military Today, A400M juga dapat membawa kendaraan beroda atau tidak beroda, biasanya dua pengangkut personel lapis baja 8x8. Daya jelajah pesawat ini pada muatan maksimum adalah 3.300 kilometer (km).

Airbus mengklaim pesawat ini dapat mengangkut sebagian besar peralatan angkatan bersenjata penting yang tidak lagi muat di pesawat angkut taktis generasi sebelumnya, seperti helikopter berat, kendaraan tempur infanteri, atau ekskavator.

"A400M menggabungkan kemampuan untuk membawa muatan strategis dengan kemampuan untuk mengirim bahkan ke lokasi taktis dengan lapangan terbang kecil dan tidak siap dan dapat bertindak sebagai kapal tanker garis depan. Satu pesawat yang dapat melakukan tiga pekerjaan - A400M," klaim perusahaan.

Dengan kemampuan dan kapasitasnya ini, A400M disebut memungkinkan untuk pengiriman ke lokasi bencana alam, lokasi operasi, hingga transportasi VIP secara hemat dan cepat.

Sejak 2003

A400M diluncurkan pada Mei 2003 untuk menanggapi kebutuhan gabungan dari tujuh negara Eropa yang dikelompokkan dalam OCCAR (Belgia, Prancis, Jerman, Luksemburg, Spanyol, Turki, dan Inggris), yang kemudian Malaysia bergabung pada 2005.

Perakitan A400M berlangsung di Spanyol ; sayap (sebagian besar dirancang dengan bahan komposit) diproduksi di Inggris, sedangkan badan pesawat dibuat di Jerman.

A400M melakukan penerbangan pertamanya pada 11 Desember 2009. Pesawat produksi pertama dikirim ke Angkatan Udara Prancis pada Agustus 2013 dan mulai beroperasi setahun setelahnya.

Pesawat ini sudah digunakan oleh Angkatan Udara Prancis dan Turki di Afghanistan, Republik Afrika Tengah, wilayah Sahel (Afrika), Mali, dan di Timur Tengah untuk mendukung operasi udara di Irak dan Suriah.

(lom/arh)
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER