Twitter Hapus Pengumuman Larangan Unggah Link Facebook dan Instagram
Twitter menghapus pengumuman soal larangan pengguna mengunggah tautan (link) yang menuju media sosial pesaing seperti Facebook dan Instagram. Sebelumnya, pengumuman itu disampaikan Twitter lewat akun dan situs resmi mereka, Minggu (18/12)
Dalam pengumuman tersebut, Twitter mengaku "akan menghapus akun yang dibuat hanya untuk mempromosikan platform media sosial lain dan konten yang berkaitan atau nama pengguna untuk platform berikut: Facebook, Instagram, Mastodon, Truth Social, Tribel, Nostr, dan Post,"
Melansir CNN, langkah Twitter ini disinyalir sebagai usaha menciptakan ekosistem yang tertutup. Ekosistem yang dimaksud adalah Twitter tetap akan menerima traffic dari situs lain, namun bagi pengguna akan semakin sulit meninggalkan situs Twitter untuk pergi ke platform pesaing.
Akan tetapi, per Senin (19/12) siang WIB, pengumuman itu sudah tak terlihat di situs Twitter. Hal yang sama juga tampak di akun resmi mereka.
CNNIndonesia.com sendiri masih dapat melihat pengumuman itu lewat situs Web Archive. Di dalamnya, Twitter menegaskan "bakal menghapus apapun bentuk promosi gratis platform media sosial pihak ketiga semisal lewat tautan (menggunakan URL) yang mengarah kepada platform di bawah ini.
"Platform yang dilarang: Facebook, Instagram, Mastodon, Truth Social, Tribel, Post dan Nostr. Agregator tautan media sosial pihak ketiga semisal linktr.ee, lnk.bio" tulis Twitter.
Twitter juga memberi contoh unggahan yang akan membuat mereka menghapus sebuah akun. Bentuk unggahan itu antara lain berupa anjuran untuk "ikuti saya @username di Instagram", "username@mastodon.social", atau "cek profil saya di Facebook -facebook.com/username".
Lebih lanjut, Twitter juga tetap akan menghapus sementara akun yang mensiasati larangan tersebut. Contohnya jika pengguna menggunakan kata 'dot' untuk menggantikan tanda '.' pada frasa semisal 'instagram dot com/username'.
Dilansir Tech Crunch, dalam pengumuman yang sama, Twitter bakal meminta pengguna untuk menghapus cuitan berisikan tautan kepada platform-platform tersebut. Selain itu, pelanggaran berulang terhadap peraturan ini bakal membuat akun pengguna dikunci sementara.
Twitter juga mengatakan, bakal memblokir sementara akun pengguna jika mereka menyematkan tautan ke daftar media sosial yang dilarang tadi pada biografi akunnya. Twitter juga akan meminta pengguna mengubah biografi tersebut.
"Kami tahu, banyak pengguna kami yang mungkin aktif di media sosial lain. Namun demikian, menatap ke depan, Twitter tidak akan lagi membiarkan promosi gratis media sosial tertentu di sini," tulisnya.
Di sisi lain, pengumuman dari Twitter mengherankan mantan CEO mereka, Jack Dorsey. Secara singkat, Dorsey membalas unggahan itu dengan pertanyaan "Mengapa? Tidak masuk akal," tulisnya.
(lth)