Ahli Ungkap Mana yang Lebih Bau, Kentut Cewek atau Cowok
Bau pada kentut terkait dengan kepekatan atau konsentrasi gas hidrogen sulfida. Apakah kandungan gas ini sama antara lelaki dan perempuan?
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dalam unggahannya mengutip sebuah fakta yang diunggah akun seputar.kesehatan_ di instagram. Bahwa, kentut wanita biasanya lebih berbau busuk daripada pria.
"BENARKAH? Pantesan. Tolong di save postingan ini untuk argumentasi bapack-bapakc jika ada pertengkaran urusan ini," tulis pria yang akrab disapa RK itu lewat akunnya.
Lihat Juga : |
Unggahan RK itu ditanggapi beragam oleh warganet. Akun milik youtuber otomotif, motomobitv, menanggapinya dengan berkomentar "Dulu setelah menikah, baru tau kalau wanita itu bisa kentut," tulisnya.
Akun lain yakni yani_ucok mengaku hal itu tidak berlaku dalam kasusnya.
"Tp klo di saya kebalikannya pak, suami saya klo kentut gk pernh bunyi tp baunya mnta ampun, tdrpun sya bisa bangun saking kebauan, tp klo saya yg kentut brat bret brot gk prnh bau pak beneran ini gk bohong," tulis dia.
Mengutip Lad Bible, seorang dokter yang populer di TikTok dengan akun MadMedicine juga sempat menyebut kentut wanita jauh lebih bau daripada kentut pria. Menurut dia, studi pada 1998 pernah menjelaskan kandungan gas kentut dan perbedaannya antara pria dan wanita.
Studi itu mengatakan kentut pria memang cenderung lebih 'berangin' daripada wanita. Namun, kentut perempuan lebih banyak mengandung konsentrasi hidrogen sulfida, yang merupakan bahan yang memberi aroma kentut.
Konsentrasi tinggi
Studi soal kentut ini sendiri telah dipublikasikan di BMJ Journal dan ditulis oleh F. L. Suarez, J Springfield, dan M. D. Levitt, yang berasal dari Veterans Affairs Medical Center, Amerika Serikat.
"Kentut secara kuantitatif dikumpulkan via tabung rektal dari 16 subyek yang sehat yang mencerna kacang pinto dan laktulosa untuk meningkatkan output-nya," tulis para peneliti.
Sebanyak 16 sukarelawan itu terdiri dari enam perempuan dan 10 lelaki umur 18-47 tahun. Para sukarelawan juga tak punya riwayat penyakit pencernaan atau konsumsi antibiotik dalam tiga bulan jelang uji coba.
Protokol pengambilan sampel juga telah disetujui oleh Komite Sampel Manusia dari Minneapolis Veterans Affairs Medical Center. Para ahli mengumpulkan kentut para sukarelawan lewat tabung rektal yang terhubung dengan semacam kantong kedap gas.
"Level konsentrasi gas mengandung sulfur di setiap fase kemudian diukur dengan intensitas bau, yang dinilai oleh dua juri," tulis mereka.
Dua orang itulah yang benar-benar mencium bau kentut dari para sukarelawan dan beberapa dari mereka membaca itu. Menurut penulisnya, studi ini bertujuan untuk "menentukan peran gas sulfur dalam bau kentut dan menguji alat untuk mengurangi baunya."
Hasilnya, data dalam studi itu menunjukkan konsentrasi sulfur pada kentut pria mencapai 0,59 per sekali kentut. Sementara, wanita memiliki jumlah 1,77.
Total volume zat itu di kentut pria mencapai 119 ml, dibanding 88 ml milik perempuan. Zat lain yang juga terdeteksi dalam kentut adalah methanethiol (MES), dan DMS (Dimethyl sulfida).
Pada kaum hawa, jumlah volume MES mencapai 4,33 dengan konsentrasi 0,24 dibanding pria, yakni 2,30 dengan konsentrasi 0,19. Dalam hal DMS, wanita memiliki volume 0,54 dengan konsentrasi 0,07 berbanding volume DMS di pria yakni 0.63, dan konsentrasi 0,08.
"Anggapan umum lebih cenderung mempercayai pria memproduksi kentut lebih banyak daripada wanita tidak didukung oleh observasi terbatas kami di dalam kelompok kecil sampel," tulis para peneliti.
"Meskipun sangat bervariasi, kentut perempuan punya konsentrasi hidrogen sulfida yang sangat signifikan sehingga menimbulkan bau yang busuk, yang diidentifikasi oleh kedua juri," tulisnya.
Cara kurangi bau
Hidrogen sulfida merupakan produk dari bakteria yang mengurangi sulfat. Bakteri itu memanfaatkan sulfat sebagai reseptor untuk elektron yang dihasilkan selama dismilasi hidrogen atau substrat.
Lihat Juga : |
Mengutip situs Institut Pertanian Bogor (IPB), 14 miliar mikroba dalam tubuh manusia memproduksi 13 liter gas hidrogen setiap hari. Gas itu lalu bereaksi dengan komponen sulfur dan memproduksi gas hidrogen sulfida (H2S).
Hidrogen sulfida memiliki karakter bau mirip telur busuk. Beberapa mikroba lainnya juga dapat memproduksi gas metan yang tak kalah bau.
Dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hidrogen sulfida di alam memiliki karakter yang berbahaya, seperti flammable (mudah terbakar), mudah meledak, menyebabkan karat.
Gas ini dapat muncul secara alami pada minyak mentah, gas alam, mata air panas, hingga gas vulkanik. H2S konsentrasi tinggi bahkan dapat menyebabkan syok, kejang, tidak bisa bernafas, bahkan bisa berujung kematian.
Lihat Juga : |
Lantas bagaimana mengurangi bau kentut?
Para peneliti mengungkap seng asetat (zinc acetate), yang juga hadir di pasaran dalam bentuk tablet, bisa mengurangi kandungan gas sulfur dalam kentut "meski tidak benar-benar mengurangi baunya".
Resep lainnya adalah dengan menggunakan arang aktif (activated charcoal) yang mampu menyerap 90 persen gas sulfur.
(lth/arh)