Telkom Bangun Data Center 51 MW di Batam, Sasar Pasar Singapura

CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2022 14:47 WIB
Hyperscale data center dibangun di Batam, Kepulauan riau, demi mengejar pasar Singapura.
Groundbreaking data center skala besar di Batam, Kepri, Rabu (21/12). (Arsip Istimewa)
Batam, CNN Indonesia --

PT Telkom membangun pusat data dengan kapasitas raksasa (hyperscale data center) di Batam, Kepulauan Riau, demi mengejar pasar limpahan dari Singapura.

Hal itu diresmikan lewat peletakan batu pertama (groundbreaking) data center tersebut di Batam, Rabu (21/12).

"[Data center] ini kerjasama joint venture antara Telkom, Singtel, dan Medco, membangun 51 mmegawatt (MW) untuk men-serve Singapore market,"ucap Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, ditemui di sela-sela acara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengungkapkan pembangunan data center berkapasitas total daya listrik 51 MW itu terbagi dalam tiga tahap atau campus. Masing-masingnya 17 MW.

"Ulimate-nya 51 MW," ucap dia.

Dengan pembangunan ini, Telkom memiliki dua data center hyperscale. Mengutip situs Telkom, yang pertama dibangun di Cikarang, Bekasi, dengan sertifikasi tier 3 dan 4.

Tingkatan ini menandakan fasilitas dan tingkat layanan data center yang berkualitas tinggi didukung dengan infrastruktur yang fully redundant dan 99,995 persen uptime.

Pendanaan

Kartika menambahkan pembangunan data center ini dilakukan secara bertahap dengan tahap pertama mencapai US$198 juta (sekitar Rp3,086 triliun).

"Telkom 60, Singtel 35, Medco 5," kata pria yang akrab dipanggil Tiko ini.

"Pendanaannya dari internal masing-masing," lanjutnya, sambil menjelaskan soal peran Medco yang menyediakan energi bersih bagi pusat data ini.

Kartika berharap pembangunan data center ini bisa membuat Batam menjadi "digital hub regional".

"Data center skala besar ini seperti ini tentunya bisa membuat pemain teknologi mulai beroperasi di Batam," ucapnya.

Ia mengakui penyerapan SDM di wilayah terkait tak begitu signifikan mengingat sektornya yang berjenis IT.

"Karena hi-tech, mungkin enggak terlalu banyak tapi memberikan kesempatan ke talent-talent Indonesia di IT untuk bekerja untuk melayani market Singapore tak hanya Indonesia," tuturnya.

Andreuw Th. Chief Executive Officer Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), mengungkapkan data center di Batam punya potensi besar merebut limpahan pasar dari Singapura.

"Overflow dari Singapura pilihannya Batam dan Johor Bahru," kata dia, ditemui terpisah di Batam, Selasa (20/12).

Namun, kata dia, Batam punya keunggulan berupa harga energi yang kompetitif. Sebagai perbandingan, katanya, listrik di Singapura US$30 sen per KwH. Malaysia, yang merupakan pesaing Batam, listriknya US$20 sen, dan RI sendiri US$10 sen.

"Batam itu juga dipilih karena lokasi disaster recovery, selain itu akan ada pusat data nasional juga," lanjut dia.

(arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER