Daftar Wilayah Berpotensi Gelombang Tinggi di Indonesia Hari Ini

CNN Indonesia
Rabu, 28 Des 2022 11:00 WIB
Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi terjadi gelombang tinggi mulai 1,25 meter hingga 6 meter. Mana saja?
Ilustrasi gelombang tinggi. Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi dilanda gelombang tinggi. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua gelombang dengan tinggi 4,0 hingga 6,0 meter berpotensi terjadi di dua wilayah di Indonesia yakni Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Tengah dan Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

"Tinggi gelombang 4,0 - 6,0 berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Tengah, Laut Arafuru bagian tengah dan timur," tulis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam keterangan resminya.

Prediksi ini berlaku mulai Rabu (28/12) pukul 07.00 WIB, hingga Kamis (29/12) pukul 07.00 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG juga menyebut, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat - Utara dengan kecepatan angin berkisar 8-20 knot. Sementara, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa, Perairan selatan Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Perairan Kep. Sermata, Kep. Tanimbar, dan Laut Arafuru," tulis BMKG.

Selain gelombang 4,0 - 6,0 ada juga gelombang dengan tinggi 1,25 - 2,5 meter yang berpeluang terjadi di 37 wilayah di Indonesia. Sementara, gelombang setinggi 2,5-4,0 meter terjadi di 16 wilayah di Indonesia.

Berikut rinciannya:

Gelombang 1,25 - 2,5 meter: Perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Samudera Hindia Barat Aceh-Kepulaian Mentawai, perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Natuna, perairan Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga, Selat Karimata, perairan Bangka Belitung, Selat Gelasa, Teluk Lampung, Selat Sunda bagian utara.

Laut Jawa bagian barat, perairan utara Jawa Barat, perairan selatan Kalimantan, perairan barat Sulawesi Selatan, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, Laut Bali-Laut Sumbawa, Selat Lombok bagian utara, perairan utara Sumbawa-Flores, Teluk Bone bagian selatan, perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi, perairan selatan Pulau Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, perairan Kupang-Pulau Rotte, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur.

Perairan Kepulauan Sangihe dan selatan Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung, Laut Maluku, perairan Halmahera dan Laut Halmahera, perairan Pulau Buru-Pulau Ambon-Pulau Seram, perairan utara Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, perairan Fakfak-Kaimana-Agats-Yos Sudarso, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudera Pasifik Utara Papua Barat-Papua.

Gelombang 2,5-4,0 meter: Laut Natuna Utara, perairan Bengkulu - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Sumbawa, Selat Bali - Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur-NTT, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan utara Jawa Tengah dan Jawa Timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores dan Laut Banda, perairan Kep Sermata-Kep Tanimbar, perairan selatan Kep Kai-Kep Aru, Laut Arafuru bagian barat, perairan utara Kep Talaud, Samudera Pasifik Utara Halmahera.

Sebelumnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut gelombang tinggi juga menjadi fenomena yang patut diwaspadai saat libur Nataru 2023 selain hujan lebat.

Gelombang tinggi itu disebabkan antara lain oleh indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia. Dwikorita menyebut hal itu dapat memicu terbentuknya pola pertemuan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.

Selain dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di sekitar Sumatera, Jawa, hingga Nusa Tenggara, fenomena ini juga "berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan Indonesia."

Kedua, bibit siklon tropis 95 W yang terdeteksi beberapa hari yang lalu. Lokasinya ada di Samudra Pasifik sebelah utara Papua Barat, 8,8 derajat Lintang Utara dan 130,9 derajat bujur timur. Kecepatan maksimalnya 15 knot dan tekanan terendah 1.008 milibar.

"Jadi ini perlu di waspadai gelombang tinggi juga tidak hanya hujan ekstrem cuaca ekstrem," kataKepala BMKGDwikorita Karnawati, dalam konferensi pers daring, Selasa (27/12).

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER