Viral Cak Nun Sebut Jokowi Fir'aun, Netizen Ungkit Tindakan Megawati
Saat sebagian netizen menilai budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun berlebihan lantaran menuding Presiden Jokowi Fir'aun, warganet lainnya membela sambil menyamakannya dengan tindakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Cak Nun jadi salah satu topik pembahasan utama di Twitter usai melontarkan tudingan bahwa Jokowi bak Fir'aun dalam sebuah acara.
Potongan videonya pun ramai tersebar di Twitter dan menjadi bahan serangan terhadap suami dari mantan artis Novia Kolopaking ini.
Sempat masuk jajaran trending topic, kata kunci 'Cak Nun' hilang dari daftar per Selasa (17/1) pukul 10.00 WIB. Namun, kata kunci 'Fir'aun' masih bertengger di ranking 23 dengan 2.000 kicauan.
"Seburuk buruknya pak D gk mungkin menyamai Firaun,,dan sebaik baiknya cak nun gk mungkin sebaik nabi Musa," kicau akun @PRABUOOOO9.
"Klopun pak De benar menyamai Firaun,,perbuatanmu sama dengan ghibah,tp jikalau tak benar,perbuatanmu mengandung fitnah,,fitnah lebih kejam dr PD pembunuhan."
Lihat Juga : |
Banyak pula akun Twitter lain yang deret kicauan, following, dan follower-nya terkait erat dengan pendengung pendukung pemerintahan yang berkomentar sejenis.
Serangan itu pun coba ditangkis kubu lainnya dengan menyebut bahwa Cak Nun sudah sejak lama mengkritik pemerintah, siapa pun presidennya.
"Cak Nun menjauh dari kekuasaan sedari Pak Harto lengser. Jauh lebih "nyaman" untuk menilai. Oiyaa dia sudah berisik dari jaman orba kok, bukan sekarang² aja," kicau akun @akunugrahaa.
Diberitakan sebelumnya, 'keberisikan' Cak Nun juga beberapa kali menyasar Presiden Jokowi.
"Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara yang merasa kuat dan adikuasa. Jangan pikir kalian benar benar berkuasa karena kami adalah bangsa dengan peradaban dengan skala waktu 18 generasi," kata Cak Nun, saat mengisi ceramah 'Sinau bersama Cak Nun' di Masjid At-Taufiq, di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Minggu (11/4/2022).
"Sehingga ilmu kita, manajemen kita akan jauh melebihi kalian semua. Cuma sekarang belum tepat saja presidennya. Jangan marah," cetusnya.
Merespons hal itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ade Irfan Pulungan menyodorkan fakta bahwa negara-negara besar mempercayakan Presidensi G20 kepada Indonesia.
"Mana mungkin negara-negara G20 memberikan kepercayaan ke Pak Jokowi, kalau negara-negara maju di G20 itu enggak lihat kemampuan Jokowi," kata dia.
Sindir Mega
Banyak pula warganet yang mengungkit soal pernyataan dan tindakan Megawati Soekarnoputri yang dinilai kerap merendahkan Jokowi.
"Mencaci maki Cak Nun bermodal potongan video, tp mingkem saat megawati mengolok-olok jkw, Situ waras Bro?" kicau akun @Asan_Almadury.
Lihat Juga :Liputan Khusus Cak Nun: Macan Berpeci dan Ilmu Jawa Soeharto |
Dalam acara peringatan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1), yang juga dihadiri Jokowi, Mega mengungkit pentingnya peranan partai bagi Presiden.
"Pak Jokowi itu ya ngono lho, mentang-mentang. Lha iya, padahal Pak Jokowi kalau enggak ada PDI-Perjuangan juga, duh kasihan dah," seloroh Mega.
Tak cuma itu, Mega dan anaknya, Puan Maharani, beberapa kali menyinggung soal 'petugas partai' di level mana pun, termasuk kepala negara.
"Kenapa kau gak mencela megawati yg merendahkan junjunganmu jokowi kemarin. Buzzer aja sok2an ngatain cak nun," cetus netizen @hariagusmin.
Senada, akun @mihrabku menyindir para pihak yang cuma diam saja saat Jokowi terkesan direndahkan Mega.
"Cak Nun di tempat lain, sudah bicara seperti itu. Sila cek. Literasi Cak Nun cukup banyak soal itu. Prinsip dasarnya, para pemuja Pak Jokowi jangan jengah dengan kritik-kritik Cak Nun. Bu Mega berkali-kali merendahkan Pak Jokowi, kok pada diam?" urainya.
Terkait tindakannya yang dituding bak unjuk kekuatan itu, Mega, di Bali, Senin (16/1), menyatakan "Kalau kemarin saya seperti dicap oleh media, yang ngomong 'wah Ibu Megawati mengeluarkan sepertinya menunjukkan kekuatannya'. Saya memang kuat lho."
Sementara, Ketua DPR Puan Maharani, dalam sebuah acara TV, mengatakan "Ibu Mega itu sayang banget sama Pak Jokowi, dan hormat sekali dengan Pak Jokowi sebagai presiden."
(tim/arh)