Lenovo Masih Rajai Pasar PC Dunia 2022 tapi Drop Jauh dari 2021

CNN Indonesia
Jumat, 20 Jan 2023 17:40 WIB
Lenovo tercatat masih menguasai pasar PC global. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lenovo masih memimpin penjualan perangkat personal computer (PC), yang terdiri dari laptop dan desktop, global 2022 meski capaiannya turun jauh dibandingkan 2021.

Menurut laporan angka pengapalan global dari lembaga riset Counterpoint Research, Lenovo masih memimpin pasar berdasarkan data kuartal IV (Q4) 2022 dengan pangsa rata 23,7 persen. Koreksi inventaris memperbaiki kinerja perusahaan di tengah musim liburan yang lesu.

Sayangnya, meski masih memimpin pasar, angka pengapalan Lenovo menurun 17 persen jika dibandingkan periode yang sama di 2021.

Pada kuartal IV 2021, Lenovo mencatatkan pengapalan 21,7 juta unit secara global. Sementara, pada Q4 2022 pabrikan ini hanya mencatatkan 15,5 juta unit.

Research Analyst Counterpoint William Li memperkirakan penurunan angka pengapalan Lenovo akan menjadi normal seiring dengan kebangkitan permintaan di pasar China pada 2023.

Produsen asal AS, HP, berada pada urutan kedua angka pengapalan tertinggi di Q4 2022 dengan 13,2 juta unit.

Angka tersebut turun 29 persen dibandingkan Q4 2021. Dell dan Apple berada pada urutan ketiga dan keempat dengan masing-masing mencatatkan 10,9 juta dan 7 juta unit PC.

Angka pengapalan PC global pada Q4 2022 sendiri mencatatkan rekor penurunan Year on Year (YoY) tertinggi sebesar 27,8 persen mencapai 65,2 juta unit.

Meski tingkat inventaris beberapa pabrikan mencapai puncaknya pada Q3 2022, musim akhir tahun gagal mempercepat momentum pengiriman PC di Q4.

Rebound bertahap

Total pengiriman PC untuk tahun 2022 yang hanya 286 juta unit juga mencerminkan permintaan PC global yang melemah dengan penurunan pengiriman YoY selama empat kuartal berturut-turut.

"Oleh karena itu, kami tidak mengharapkan rebound yang layak di H1 (paruh pertama) 2023," ujar Li dalam laporan berjudul 'Global PC Shipments See Record YoY Decline in Q4 2022', Kamis (19/3).

"Hambatan ekonomi makro, tekanan inflasi yang meningkat, dan permintaan PC yang membeku memengaruhi pasar PC global pada tahun 2022, dengan pengiriman menurun 15% YoY," imbuhnya.

Selain itu, penurunan ini dikarenakan konsumen yang membeli PC baru masih menikmati model terbaru, sedangkan perusahaan tengah lebih hati-hati dengan anggaran mereka.

Ada pula faktor kurangnya fitur yang menarik dan dukungan finansial tidak dapat meningkatkan permintaan pada 2022.

Meski demikian, Li menyebut volume pengiriman PC global di tahun berikutnya kemungkinan tetap lebih tinggi dari level sebelum pandemi Covid-19.

Hal ini dikarenakan perubahan lingkungan kerja dan gaya hidup yang berkelanjutan serta pengadaan yang tertunda dari sektor konsumen dan komersial setelah semester pertama 2023.

Permintaan konsumen kemungkinan akan mengalami rebound bertahap di semester dua 2023.

"Permintaan yang lemah di paruh pertama akan menyebabkan tekanan berat pada pengapalan PC global. Oleh karena itu, kami tidak melihat pertumbuhan pengapalan tahunan pada 2023," tutur Li.

(lom/arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK