Galaksi Milky Way atau Bima Sakti tempat Bumi berada ternyata punya kembaran. Yang mencengangkan, galaksi ini ternyata 'kanibal'.
Kembaran Bima Sakti ditemukan oleh sejumlah pakar dari Swinburne University of Technology, Australia dengan menggunakan Teleskop James Webb. Galaksi yang diberi nama 'Sparkler' itu merupakan kembaran 'tahap awal' Bima Sakti.
Melansir Phys, galaksi kembaran Bima Sakti itu terletak 9 miliar tahun cahaya dari Bumi. Di galaksi itu terdapat dua lusin gugus kumpulan jutaan bintang yang terikat oleh gravitasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut para peneliti, Sparkler dengan rakus 'melahap' benda-benda terdekat untuk tumbuh semakin besar.
Para pakar menemukan Sparkler setelah meneliti foto galaksi terdalam yang dibuat Teleskop James Webb, Juli 2022 lalu. Itu merupakan foto berwarna galaksi paling detail dan terdalam yang pernah ada.
Dalam foto tersebut, galaksi Sparkler terlihat seperti garis oranye berkerut yang dikelilingi titik-titik cahaya. Setelah dianalisa, diketahui galaksi tersebut ternyata tumbuh dengan memakan obyek yang ada di sekitarnya, mirip seperti Bima Sakti di masa awal kelahirannya.
Hasil analisis tersebut telah diterbitkan di jurnal Royal Astronomical Society pada 26 Desember.
"Kita sepertinya sedang menyaksikan, penyusunan galaksi ini saat ia membangun massanya sendiri dalam bentuk galaksi katai dan beberapa klaster globular," kata Duncan Forbes, profesor astrofisika Swinburne University of Technology yang menulis studi ini seperti dilansir LiveScience.
"Kami antusias menyikapi kesempatan unik untuk memelajari kedua formasi klaster globular dan 'bayi' Bima Sakti, di waktu ketika Semesta berada di sepertiga usianya saat ini," katanya menambahkan.
Untuk sampai ke Bumi, cahaya dari Sparkler harus berjalan 9 miliar tahun. Cahaya yang ditangkap James Webb pun menggambarkan kondisi galaksi tersebut saat masih berusia 4 miliar tahun.
Pada titik ini dalam lini masa sejarah Semesta, massa Sparkler hanya 3 persen dari massa Bima Sakti. Namun, para pakar menduga, Sparkler bakal menyamai massa Bima Sakti saat ini.
Pasalnya, para pakar menemukan beberapa hal kunci yang mirip antara Sparkler dengan Bima Sakti.
Mereka menganalisis klaster globular yang mengelilingi Sparkler dan menemukan bintang yang menyerupai 200 klaster globular di sekeliling Bima Sakti tapi dalam versi lebih muda.
"Asal-usul klaster globular masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Kami antusias bahwa JWST bisa meneropong ke belakang untuk melihat klaster globular itu dalam versi yang lebih muda," kata salah satu penulis studi ini yang juga profesor astronomi San Jose State University, Aaron Romanowsky.