Bisa 'Kawini' Diri Sendiri, Jamur Mematikan Invasi California

CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2023 07:34 WIB
Jamur mematikan yang berasal dari Eropa menginvasi California, AS. Mereka melakukannya lantaran bisa 'mengawini' diri sendiri.
Ilustrasi. Jamur topi mematikan yang menginvasi California lantaran dapat 'kawin' dengan dirinya sendiri. (iStockphoto/Mantonature)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah riset mengungkapkan jamur paling mematikan menginvasi California, Amerika Serikat (AS) karena bisa 'kawin' dengan diri sendiri.

Jamur tersebut bernama Amanita phalloides atau disebut sebagai jamur 'topi kematian'. Dikutip dari LiveScience, jamur ini bertipe invasif dan bertanggungjawab atas 90 persen kematian akibat jamur di seluruh dunia.

Aslinya, jamur ini berasal dari Eropa namun berhasil mengkolonisasi setiap benua kecuali Antartika. Para pakar pun semula belum tahu pasti penyebab di balik hal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sebuah studi yang dipublikasikan Januari lalu di Biorxiv menemukan fakta mengejutkan. Jamur yang ada di California ternyata bisa membuahi dirinya sendiri dan beranak pinak.

Padahal, jamur biasanya butuh jamur lain untuk menyebarkan sporanya dan mengkolonisasi sebuah wilayah.

"Strategi reproduksi yang berbeda dari jamur topi kematian ini sepertinya membuat penyebarannya luar biasa, menguak sebuah kemiripan yang kuat antara invasi tumbuhan, binatang, dan jamur," tulis para pakar.

Jamur topi kematian merupakan tipe jamur yang memiliki penampilan sederhana. Bunganya hanya seukuran kenop pintu dan bunganya berwarna hijau pucat.

Ia juga memiliki 'topi' berwarna putih atau perunggu serta membran yang seperti sutra. Konon katanya, jamur ini memiliki rasa yang enak.

Namun di balik itu, efek jamur ini terbilang mematikan lantaran bisa dirasakan enam atau 72 jam kemudian. Jamur ini memiliki racun amatoxin yang masuk ke liver lewat saluran usus.

Di sana, racun jamur ini menonaktifkan enzim yang digunakan untuk membuat protein baru. Karena produksi protein terganggu, liver pun mulai kehilangan fungsinya, menyebabkan mual dan diare yang diikuti dengan kegagalan organ, koma, lalu meninggal.

Para pakar menduga, jamur ini pertama kali dikenalkan ke Amerika Utara pada akhir Abad ke-19 oleh pecinta tanaman. Jamur ini diduga menumpang di bibit-bibit tanaman yang dibawa.

Di Eropa sendiri, jamur ini tumbuh dengan menempel di pohon Oak Eropa (Quercus robur) dan membentuk simbiosis yang diketahui sebagai ectomycorrhiza.

Jamur akan mengambil zat gula yang penting dari akar pohon dan menukarnya dengan membantu pohon menemukan air dan nutrisi.

Pada 1938, jamur ini ditemukan muncul di akar dari pohon oak yang jadi ornamen di Hotel Del Monte, Monterey, California. Dari sana, jamur itu lalu melompat ke pohon Oak California (Q. agrifolia) lalu pohon pinus khas California.

Jamur itu kian menyebar dan ditemukan di pohon pohon beech, chestnut, birch, spruce, hornbeam dan filbert. Tak lama kemudian, jamur sudah bisa ditemukan di seluruh wilayah Bay Area, menjadi lebih banyak daripada di daerah asalnya di Eropa.

(can/lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER