Warganet membanjiri timeline dengan doa untuk anak dari Pengurus Pusat (PP) GP Ansor Jonathan Latumahina, David, yang koma diduga akibat dianiaya anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Sebelumnya, polisi menetapkan pengemudi Rubicon, Mario Dendy Satriyo (MDS), sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap David dan menahannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangka MDS telah ditahan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Rabu (22/2).
Penganiayaan yang dilakukan dengan dalih aduan dari teman Mario ini terjadi di sebuah perumahan di Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2) pukul 20.30 WIB.
Akibat kekerasan itu, David terbaring di rumah sakit dalam kondisi koma.
Kasus ini pun diramaikan terutama oleh netizen dari kalangan organisasi atau yang punya kaitan dengan orang tua David. Beragam aksi pamer kemewahan Mario pun diungkap, termasuk Harley Davidson dan Rubicon.
Unggahan lain netizen menyebut kendaraan itu memakai pelat nomor palsu dan belum bayar pajak. Selain itu, dua kendaraan tersebut diduga tak masuk Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).
"David anak sahabat kami, seorang santri. Diculik, dipukuli sampai koma oleh anak pegawai @DitjenPajakRI eselon 3 berkekayaan 56M. Disosmed pelaku sering memamerkan kekayaan ortunya. Kami tidak rela kalau harta & relasi ortu bisa membebaskan pelaku ndan," kicau akun @hateisworthless sambil menandai akun Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Kasus ini pun membuat kata kunci 'David' duduk di ranking delapan trending topic RI dengan lebih dari 260 ribu kicauan per Rabu (22/2) pukul 14.32 WIB.
Selain itu, kata kunci 'Rubicon' masuh 11 besar dengan lebih dari 16.600 kicauan.
Akun @wiwinwiwin pun menyatakan, "doa kami untuk David ya, masJo. nderek prihatin. Semoga David segera pulih kembali."
Senada, @fajr_ptra mendoakan pelaku dihukum tanpa pandang bulu.
"Om kabari terus ya om proses kesembuhan David. Bismillah dia akan segera sembuh kok om dan terus hadapi pelaku penganiayaan sampai jera dibui om tanpa ampun, semangat om."
Warganet @Capegawin2 berharap David kembali sembuh dan proses hukum terus berjalan.
"Segala doa dan harapan yg terbaik utk ananda David om Jo,,,smg lekas siuman,pulih, sembuh dan sehat spt sedia kala."
"Namun yg tak kalah pentingnya adlh proses hukum hrs trs berjalan,jgn smpe hukum kalah pd arogansi dn kekayaan," lanjutnya.
Merespons doa netizen itu, akun milik Jonathan Latumahina berkicau, "Terimakasih atas doa doanya, Gusti Allah akan membalas doa jenengan semua".
Usai kasus ini ramai, Staf khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo membenarkan pelaku penganiayaan adalah anak dari pegawai Ditjen Pajak (DJP).
Beredar di media sosial terkait ayah Mario adalah Rafael Alun Trisambodo.
"Orang tuanya (Mario Dandy) salah satu pejabat eselon 3 di lingkungan Kanwil Jakarta Selatan II," kata Yustinus saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (22/2).
Netizen mengaku pesimistis dengan pajak yang dibayarkan mereka jika pada akhirnya harus dinikmati oleh pejabat pajak dan anaknya.
"Coba pak di selikidi, pertanyaan netizen netizen terus di buka 1.kenapa plat nya palsu, 2.kenapa rubicon ga masuk spt 3 kenapa harley juga ga ada di spt," kicau akun @selamatsorelagi sambil menandai akun Yustinus Prastowo.
"Karena sedikit banyak itu akan mempengaruhi pandangan masyarakat terkait pajak yg dibayar kan."
Senada, akun @Syahril_AR94 meminta Kemenkeu menertibkan lebih dulu stafnya soal kepatuhan pembayaran pajak.
"Katanya mobil rubicon telat pajak ya? Makanya sblm nyuruh bayar pajak ke org2, pasti in dlu org instansi atau bawahan nya taat pajak, iyaa ga @DitjenPajakRI," kicau dia.
Warganet @reanjar203 pun menyindir akun Ditjen Pajak, "Kalo ngurusin harta rakyat aja gercep banget, giliran audit petinggi @DitjenPajakRI melempem sampe punya rubicon."
"Pesan buat pegawai pajak lain, makanya kalo kasih makan keluarga itu pakai uang halal, jadinya punya keturunan yang baik, ngga malah punya keturunan kriminal," cetusnya.
Merespons keresahan warganet, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku "mengecam tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan - dan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang."
"Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kementrian Keuangan dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih dan profesional," lanjutnya di akun Instagram-nya.
Pihaknya juga mengaku terus berupaya konsisten untuk menjaga integritas seluruh jajaran Kemenkeu dengan menerapkan tindakan disiplin bagi mereka yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas.
(tim/arh)