Rusia meluncurkan pesawat ruang angkasa Soyuz pengganti bagi wahana antariksa yang mengalami kebocoran.
Soyuz MS-22 sebelumnya mengalami kebocoran pendingin. Dua kosmonaut Rusia dan satu astronaut NASA pun terlunta di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tanpa tumpangan pulang.
Sebelumnya, pesawat luar angkasa yang ditumpangi ketiga kru mengalami kebocoran cairan pendingin, membuat kabin pada suhu yang dianggap tidak aman untuk digunakan awak kapal dalam perjalanan pulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan antariksa Rusia Roscosmos mengatakan kebocoran tersebut diakibatkan oleh lubang kecil yang disebabkan oleh benturan dengan mikrometeoroid.
Bersama NASA, Roscosmos dengan cepat menyusun rencana mengirim kendaraan pengganti.
Dikutip dari CNN, peluncuran kapsul Soyuz MS-23, berlangsung dari lokasi peluncuran Kosmodrom Baikonur Rusia di Kazakhstan pada Kamis (23/2) waktu setempat.
Pesawat ruang angkasa tanpa awak itu akan menghabiskan sekitar dua hari di orbit, bermanuver menuju ISS.
Pesawat itu diharapkan berlabuh dengan modul Poisk, yang berada di bagian stasiun ruang angkasa Rusia. Diperkirakan akan sampai ke lokasi penjemputan Sabtu (25/2) malam.
Soyuz MS-23 akan menjadi kendaraan jemputan untuk kosmonot Sergey Prokopyev dan Dmitri Petelin, serta astronaut NASA Frank Rubio, yang melakukan perjalanan ke stasiun ruang angkasa dengan kapsul Soyuz MS-22 pada September.
Alih-alih terbang dengan anggota awak, Soyuz MS-23 diluncurkan pada hari Kamis hanya dengan "indikator Zero-G", yang dapat berupa benda apa pun yang tertinggal di kabin dan dirancang untuk mengapung bebas saat kapsul memasuki gaya berat mikro.
Peluncuran kendaraan penyelamat itu bagaimanapun dipertanyakan ketika sebuah kapal kargo Rusia, yang disebut Progress, mengalami kebocoran cairan pendingin yang serupa setelah berlabuh di stasiun luar angkasa pada 11 Februari.
Tiga hari kemudian, Roscosmos mengatakan kerusakan itu akan menunda peluncuran Soyuz MS-23 hingga setidaknya Maret. Sementara, lembaga tersebut menyelidiki penyebab kebocoran cairan pendingin kendaraan Progress.
Pada Selasa (21/2), Roscosmos mengatakan mereka telah menentukan penyebab kebocoran pesawat ruang angkasa Progress adalah "pengaruh eksternal."
"Rusia terus mengamati kebocoran pendingin Soyuz dan Progress," kata Dana Weigel, wakil manajer stasiun ruang angkasa untuk NASA, dalam pengarahan Rabu.
"Mereka membentuk komisi negara yang menilai anomali," tambahnya, mencatat bahwa tim tersebut menganalisis penyebab potensial sejak kapsul diluncurkan melalui perjalanan mereka di orbit.
Peluncuran pesawat ruang angkasa Soyuz MS-23 datang hanya beberapa hari sebelum NASA dan SpaceX akan meluncurkan misi Crew-6 mereka.
Ditargetkan bisa lepas landas Senin (27/2) pagi, Crew-6 akan membawa astronaut NASA Stephen Bowen dan Warren Hoburg serta astronot dari Uni Emirat Arab Sultan Alneyadi dan kosmonot Roscosmos Andrey Fedyaev.
Tak lama setelah tiba di stasiun luar angkasa, astronaut Crew-5 NASA akan tinggal selama lima bulan di sana dan kembali pulang bersama kapsul SpaceX Crew Dragon.
Pejabat NASA mengatakan kebocoran pendingin yang dialami Soyuz dan Progress tidak akan berdampak pada misi SpaceX dan tidak akan bermasalah pada kendaraan Crew Dragon.
(can/arh)