Apa Itu Vorteks Borneo yang Bikin Jawa Makin Basah?

CNN Indonesia
Jumat, 03 Mar 2023 17:24 WIB
Vorteks Borneo disebut jadi salah satu pemicu awetnya hujan di Indonesia belakangan. Apa sebenarnya fenomena cuaca ini?
Ilustrasi. Borneo Vortex terbentuk di sekitar perairan Kalimantan. (Fanny Octavianus)
Jakarta, CNN Indonesia --

Vorteks Borneo disebut salah satu penyebab hujan rajin turun di sebagian besar wilayah Indonesia belakangan ini. Meski sudah meluruh, efeknya 'lari' ke kawasan Jawa dan membasahinya.

Menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan ringan hingga lebat berpotensi terjadi di banyak daerah pada 2-3 Maret.

Wilayah Jawa secara umum diprakirakan mengalami hujan ringan, dengan Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah berpotensi hujan lebat. Sementara, Bali berpotensi hujan sedang, NTB dan NTT secara umum cerah berawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, dalam kicauannya belum lama ini, mengungkap dua faktor penting pemicu hujan di RI di awal Maret.

Yakni, Lonjakan Lintas Utara Khatulistiwa atau Cross Equatorial Northly Surges (CENS) dan Vorteks Borneo (Borneo Vortex) yang terjadi di Laut China Selatan.

"vorteks sudah mulai meluruh, namun sisa peluruhan berupa angin kencang dari utara kini semuanya mengarah ke Pulau Jawa," kicaunya di Twitter, Kamis (2/3) pagi.

"Di sisi lain, Jawa menjadi pusat konvergensi, sehingga angin dari Samudra Hindia pun menuju Jawa, menimbulkan hujan tiada henti."

Apa itu Vorteks Borneo?

Vorteks Borneo merupakan pusaran angin yang memiliki radius putaran pada skala meso, yaitu antara puluhan hingga ratusan kilometer.

Jurnal berjudul Identifikasi Borneo Vortex Terhadap Dinamika Suhu Permukaan di Laut Jawa yang diunggah di Jurnal Penelitian Sains, mengungkap asal mula Vorteks Borneo.

Peneliti menyebut fenomena ini terbentuk akibat vortisitas (putaran fluida) yang disebabkan oleh geser angin (windshear) dan konvergensi yang dihasilkan dari interaksi antara angin monsun timur laut dan daratan Kalimantan.

"Sehingga terbentuklah pusaran yang dapat meningkatkan curah hujan," ujar pemimpin peneliti dari Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yosafat Donni Haryanto.

Dalam penelitian itu, tim mengungkapkan Vorteks Borneo banyak terbentuk mulai Desember hingga Februari pada saat monsun Asia aktif di barat laut Kalimantan.

Tim ahli menyebut "semakin besar nilai vortisitas maka semakin besar pula kekuatan vortex dan juga sebaliknya".

Nilai vortisitas digunakan sebagai indikasi keberadaan gerak udara secara vertikal atau disebut konveksi (gerakan udara). Konveksi kuat yang terjadi di Laut Cina Selatan equator salah satunya disebabkan oleh Borneo Vortex.

"Pada saat Borneo Vortex aktif, konveksi berkaitan dengan suhu pemukaan laut yang cukup tinggi di Laut Cina Selatan bersamaan pada saat itu terjadi pusaran siklonik di Kalimantan," menurut peneliti.

Proses konveksi kuat menghasilkan awan-awan konvektif (Cumulonimbus) dengan puncak yang dapat menembus troposfer atas dan memenuhi skala horisontal hingga 1000 kilometer.

"Bagian selatan atau wilayah Laut Jawa pada bulan DJF (Desember, Januari, Februari) sangat dipengaruhi oleh Borneo Vortex, yang didukung adanya peningkatan curah hujan dan suhu permukaan laut."

"Dampak Borneo Vortex dapat meningkatkan curah hujan dan kenaikan SPL (suhu permukaan laut) di Laut Jawa," tandas peneliti.

(can/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER