Mengenal Bibit Siklon 97S dan 98S yang Potensial Picu Cuaca Buruk

CNN Indonesia
Selasa, 07 Mar 2023 14:03 WIB
Bibit Siklon 97S dan 98S berpotensi menghasilkan cuaca buruk di RI seperti gelombang tinggi dan angin kencang. Cek fakta-fakta kedua jenis badai itu.
Ilustrasi. Dua bibit siklon yang muncul masing-masing di Laut Natuna dan Australia berpotensi munculkan cuaca buruk di Indonesia. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap dua bibit siklon tropis yang terbentuk di Laut Natuna dan Australia, yakni Bibit Siklon Tropis 97S dan 98S, memicu potensi cuaca buruk di beberapa wilayah.

Bibit Siklon 97S yang diamati BMKG terbentuk di "Teluk Carpentaria, Australia, tepatnya di posisi 16.4LS, 137.9BT yang mulai tumbuh pada tanggal 05 Maret 2023 jam 01.00 WIB"

Pantauan BMKG menunjukkan kecepatan maksimum bibit siklon ini di sekitar sistemnya mencapai 20 knot dengan tekanan udara di pusatnya mencapai 1006 mb.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam keterangan resminya, BMKG mengatakan Bibit Siklon 97S saat ini "berada di dalam area tanggungjawab Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Australia. Namun dampak tidak langsungnya masih dapat terasa di beberapa wilayah Indonesia"

Bibit Siklon 97S

Dalam 24 jam ke depan, Bibit Siklon 97S disebut dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di wilayah Indonesia. Sederet dampak tersebut antara lain:

- Tinggi Gelombang 1.25 - 2.5 meter di Laut Banda, Perairan selatan P. Seram, Laut Seram, Perairan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar, Perairan Kep. Kai hingga Kep. Aru, Laut Arafuru bagian barat, Perairan Sorong, Perairan Fak-fak, Perairan Kaimana, dan Perairan Amamapare - Agats.

- Tinggi Gelombang 2.5 - 4.0 meter di Laut Arafuru bagian tengah hingga selatan Merauke dan Laut Arafuru timur Kep. Aru.

- Potensi angin kencang lebih dari 25 knots (46 km/jam) di wilayah Maluku dan Papua.

Bibit Siklon Tropis 98S

Bibit Siklon Tropis 98S terbentuk di Laut Natuna tepatnya sebelah barat daya Pontianak di 0.4LS, 108.4BT.

BMKG menyebut kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knots (37 km/jam) dengan tekanan udara di pusatnya mencapai 1009 mb dengan pergerakan sistem perlahan ke arah Barat.

Lihat Juga :

"Bibit Siklon 98S memiliki peluang kategori RENDAH untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan," terang BMKG.

Meski demikian, dalam 24 jam ke depan Bibit Siklon 98S dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di wilayah Indonesia. Beberapa dampak yang mungkin diberikan Bibit Siklon 98S antara lain:

- Potensi angin kencang lebih dari 25 knots (46 km/jam) di wilayah Kep. Riau.

- Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Kep. Riau, Jambi, Kep. Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat.

- Tinggi Gelombang 1.25 - 2.5 meter di Perairan timur Kep. Lingga, Perairan utara P. Bangka Belitung, Selat Gelasa, dan Selat Karimata bagian selatan.

- Tinggi Gelombang 2.5 - 4.0 meter di Perairan Kep. Anambas, Perairan Kep. Natuna bagian barat dan selatan, Perairan Kep. Subi hingga Serasan, Laut Natuna, Perairan Kep. Bintan, Selat Karimata bagian utara, dan Perairan Kep. Karimata.

- Tinggi Gelombang 4.0 - 6.0 meter di Laut Natuna Utara dan Perairan Kep. Natuna bagian utara.

Sebelumnya, para pakar mengungkap Bumi makin panas akibat peningkatan kadar gas rumah kaca (karbon dioksida, nitrogen dioksida, metana, dan freon) di atmosfer.

Gas-gas ini prinsipnya memerangkap panas Matahari agar tak memantul ke luar angkasa. Dalam kondisi lingkungan normal, keberadaan gas ini diperlukan untuk membuat Bumi hangat.

Saat kadarnya berlebih, terutama akibat emisi karbon dari kendaraan bermotor dan industri, gas-gas ini memicu peningkatan panas secara global hingga memicu perubahan iklim.

Efeknya adalah siklus hidrologi yang berubah yang membuat cuaca lebih ekstrem, musim hujan makin basah, musim kemarau makin kering, serta bencana alam makin banyak.

(lom/lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER