Mumi Remaja Laki-laki Miliki 49 Jimat, Apa Saja Fungsinya?

CNN Indonesia
Rabu, 08 Mar 2023 10:00 WIB
Sejumlah pakar menemukan 49 jimat pada mumi remaja laki-laki  yang telah tersimpan di museum sejak 1916. Apa saja fungsi jimat tersebut?
Ilustrasi. Beberapa mumi di Mesir dikubur bersamaan dengan jimat yang berfungsi melindungi mereka. (REUTERS/REUTERS TV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa mumi di Mesir ternyata memiliki jimat pelindung yang berfungsi melindunginya dari penjarah. Jimat itu umum ditemukan di mumi yang berasal dari kalangan pejabat.

Hal itu terungkap lewat sebuah studi yang telah diterbitkan di jurnal Frontiers pada Selasa (24/1). Para pakar membedah mumi yang dibungkus sejak 2.300 tahun lalu secara digital.

Hasilnya, mereka menemukan 49 jimat pelindung pada sela-sela tubuh mumi remaja laki-laki yang telah tersimpan di museum sejak 1916. Jimat itu antara lain berada di bagian mulut mumi tersebut yang berbentuk daun emas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penulis studi dan profesor radiologi di fakultas kedokteran di Universitas Kairo, Sahar Saleem mengatakan temuan itu menunjukkan bocah emas itu berasal dari kalangan pejabat.

"Karena mumi berpangkat tinggi sering dijarah untuk diambil ornamen berharganya," ujarnya.

Karena mumi itu belum banyak terkontaminasi, temuan itu memberikan wawasan unik tentang bagaimana teknis pembalsem dengan hati-hati dapat membuat jimat (scarab) di tubuh mumi terlindungi di jasad orang mati.

"Orang Mesir kuno percaya pada kekuatan jimat, yang bergantung pada bahan, warna, dan bentuknya," kata Saleem.

Saleem mengatakan, proses mumifikasi remaja laki-laki tersebut melibatkan pembacaan doa dan ayat-ayat 'Kitab Orang Mati' sembari menempatkan jimat di dalam tubuh atau antara bungkusnya.

Menurut Saleem, setiap jimat memiliki arti khusus untuk melindungi mumi emas tersebut. Kira-kira, remaja itu meninggal di usia 14 tahun.

Jimat yang terdapat dari mumi itu berbentuk scarab yang disimpan di dekat jantung dan diukir dengan ayat-ayat dari kitab orang mati. Hal itu diyakini bisa membantu mendiang diadili dengan baik di akhirat.

Scarab jantung itu disebutkan dalam Bab 30 dari Kitab Orang Mati. Saleem menyebut hal itu sangat penting selama penghakiman oleh Maat, dewi kebenaran, keadilan, keseimbangan, dan ketertiban.

"Scarab jantung membungkam jantung di hari kiamat agar tidak menjadi saksi buat almarhum," ujar dia.

Lebih lanjut, peletakan daun emas berbentuk lidah di mulut dimaksudkan agar remaja itu dapat berbicara dengan dewa setelah kematian.

Jimat terkenal lainnya ditempatkan di dekat penis bocah itu. Jimat "dua jari" dimaksudkan untuk melindungi sayatan yang mereka buat di batang tubuh.

Jimat lainnya memiliki peran perlindungan yang bervariasi. Jimat "termos" melambangkan membawa air suci di akhirat. Jimat "Djed" mewakili tulang punggung dewa Osiris, memastikan kebangkitan yang aman dari bocah emas itu.

Sementara, jimat "sudut kanan" membawa keseimbangan dan penyamarataan bagi almarhum.

Informasi Berharga

Penelitian yang dibuat Saleem dinilai dapat memberikan informasi berharga soal kehidupan orang Mesir Kuno. Hal tersebut dikatakan Wojciech Ejsmond, Egyptologist dari Warsaw Mummy Project yang tidak terlihat dalam penelitian ini.

Selain jimat emas, ditemukan pula sandal putih di kuburan mumi tersebut. Itu sesuai dengan Kitab Orang Mati yang menyebut jenazah harus memakai sandal putih dan menjadi saleh serta bersih sebelum dibacakan ayat-ayat kematian.

"Sandal itu mungkin dimaksudkan untuk memungkinkan bocah itu keluar dari peti mati," kata Saleem, dikutip dari ScienceAlert.

Ini mungkin menunjukkan bahwa meskipun anak laki-laki itu berpangkat tinggi, dia mungkin bukan berasal dari kaum bangsawan. Temuan tak terduga lainnya berkaitan dengan penis anak laki-laki itu. Saleem mengatakan hasil scan menunjukkan anak itu tidak disunat.

Menurutnya, kondisi ini tidak seperti tokoh berpangkat tinggi lainnya, Raja Amenhotep I. Ini mungkin menunjukkan bahwa orang Mesir kuno hanya disunat saat dewasa.

Salima Ikram, kepala Egyptology di American University di Kairo, punya teori lain.

"Kurangnya sunat menarik karena mungkin memberitahu kita sesuatu tentang etnisnya - orang Mesir cenderung disunat sebelum usia 13 tahun," katanya kepada The Guardian.

(lth)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER