Twitter Centang Biru Tersedia di Seluruh Dunia, Fitur Tak Sesuai Janji

CNN Indonesia
Jumat, 24 Mar 2023 15:08 WIB
Centang biru berbayar Twitter saat ini sudah tersedia di seluruh negara. Fitur-fitur yang disuguhkan perusahaan tak sesuai janji pemiliknya Elon Musk.
Ilustrasi. Akun Twitter centang biru berbayar dirilis secara global. (REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Layanan centang biru Twitter saat ini sudah tersedia di seluruh dunia. Meski demikian, fitur-fitur yang disuguhkan tak sesuai janji sebelumnya dari si pemilik Elon Musk.

"Twitter Blue sekarang tersedia secara global! Daftar hari ini untuk mendapatkan tanda centang biru," dikutip dari akun Twitter Blue.

Apa saja fiturnya? "Prioritas dalam hal percakapan, separuh iklan, Tweet panjang, Folder Bookmark, navigasi khusus, Edit Tweet, Batalkan Tweet, dan lainnya."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, dikutip dari The Verge, CEO dan pemilik Twitter Elon Musk sempat menjanjikan prioritas dalam percakapan itu sejak November 2022. Ia menyebut fitur tersebut "penting untuk mengalahkan spam/penipuan".

Namun, saat itu fitur tersebut belum terwujud.

Hal yang sama berlaku untuk beberapa janjinya yang lain. Pada Februari, dia mengumumkan Twitter mulai berbagi pendapatan iklan dengan pelanggan Blue (monetisasi) dan berjanji membuka sumber algoritma perusahaan.

Namun, kedua hal itu juga tidak terjadi. Musk pun menjanjikan kembali itu akan diwujudkan pada 31 Maret.

"Twitter will open source all code used to recommend tweets on March 31st," kicaunya pada 18 Maret.

Twitter Blue berbayar di era Musk mulai rilis pada November. Tak lama, layanan itu sempat ditutup lantaran akun berbayar dijadikan akun tipuan oleh penipu online.

Layanan itu kembali diluncurkan pada Desember dan telah berkembang sejak saat itu, melansir Engadget.

Peluncurannya secara global mungkin penting untuk meningkatkan popularitas centang biru berbayar. Menurut sumber, opsi berbayar ini dilaporkan hanya memiliki 180 ribu pelanggan di AS pada pertengahan Januari.

CEO Elon Musk disebut ingin setengah dari pendapatan Twitter berasal dari langganan Twitter Blue, dan itu tentunya membutuhkan jangkauan khalayak luas.

Kini, masalahnya bukan soal ketersediaan. Namun, lebih kepada soal berapa banyak pengguna yang berpikir membayar langganan itu sepadan dengan fitur-fitur tambahannya.

Di luar Twitter Blue, perusahaan mengumumkan mulai menerima aplikasi dari akun pemerintah dan organisasi yang menginginkan tanda centang abu-abu.

Dokumentasinya mengatakan akun yang memenuhi syarat untuk itu termasuk kepala negara, anggota kongres atau parlemen, akun tingkat kantor pusat, tingkat regional, dan tingkat negara.

[Gambas:Video CNN]

(can/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER