Ahli Ungkap Kidal Bisa Lebih Kreatif, Pindai Otak Beri Bukti

CNN Indonesia
Minggu, 26 Mar 2023 07:54 WIB
Studi lewat pemindaian otak menunjukkan potensi besar kreativitas orang kidal. Bagaimana bisa?
Ilustrasi. Ahli mengungkap potensi kreativitas kaum kidal. (Kaboompics)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kaum kidal alias yang punya kecenderungan pemakaian anggota tubuh sebelah kiri kerap dianggap punya level kreativitas berbeda. Pemindai otak kini memberi buktinya.

Para ilmuwan telah mempelajari sikap kidal manusia selama lebih dari seabad. Hal itu dapat mengungkapkan banyak hal tentang bagaimana cara otak manusia bekerja secara berbeda.

Karena kreativitas adalah ukuran dari cara kita berpikir, bukti apa pun orang kidal lebih kreatif seharusnya bersembunyi di suatu tempat di sirkuit saraf kita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata, dikutip dari ScienceAlert, otak orang kidal memang berbeda dengan orang non kidal.

Eric Zillmer, profesor neuropsikologi di Drexel University, mengungkapkan kaum kidal menampilkan lebih sedikit lateralisasi otak (brain lateralization) daripada orang non kidal.

Lateralisasi otak merupakan gagasan bahwa otak manusia terbagi menjadi dua bagian, belahan kiri dan kanan, dengan masing-masing bagian bertanggung jawab atas serangkaian fungsinya sendiri.

Sisi kiri umumnya dikaitkan dengan ucapan, tulisan, aritmatika, bahasa, dan pemahaman, sedangkan sisi kanan mengontrol kreativitas, keterampilan musik, dan ekspresi artistik.

Peneliti kemudian membuat percakapan dengan manusia sambil memindai otak dengan fMRI. Dalam proses pemindaian, belahan otak kiri terkait dengan bahasa, kemudian mesin menyala lebih dari separuh bagian kanan.

Dan itulah yang ditemukan para peneliti untuk sebagian besar orang kidal. Untuk tugas-tugas yang melibatkan bahasa, sisi otak kiri lebih aktif daripada bagian kanan.

Namun, para ilmuwan menemukan bahwa kelebihan ini tidak terjadi pada kebanyakan orang kidal.

Kebanyakan orang kidal sebenarnya menunjukkan lebih banyak aktivitas di belahan otak kanan mereka untuk tugas bahasa.

"Karena orang kidal kurang bergantung pada belahan kiri, para peneliti menggambarkan ini sebagai menunjukkan lebih sedikit lateralisasi otak," kata Zillmer dalam studi yang diunggah dalam jurnal NCBI.

Sebuah studi pada 2010 tentang persepsi kidal dan wajah menemukan bahwa orang kidal menggunakan bagian otak kiri dan kanan saat melihat wajah.

Zillmer mengatakan perbedaan dalam keberpihakan otak ini dapat membantu orang kidal berpikir lebih cemerlang dan memiliki keunggulan yang lebih kreatif.

Kemungkinan bahwa orang kidal lebih kreatif juga sebagian disebabkan oleh cara orang kidal terus-menerus harus beradaptasi dengan dunia yang dirancang untuk orang kidal.

Peneliti psikologi klinis dan salah satu pendiri perusahaan Daydreamers Katina Bajaj menyebut fakta ini memberi kesempatan bagi orang kidal untuk lebih sering menggunakan imajinasi mereka yang dapat membantu menumbuhkan kreativitas.

Saat otaknya berkembang dan beradaptasi, kaum kidal punya kemungkinan mengadopsi cara berpikir yang lebih kreatif.

Meskipun, katanya, itu tak berarti kidal secara otomatis membuat orang lebih kreatif.

"Otak kreatif kita digunakan saat kita terlibat dalam pengalaman baru yang tidak biasa," kata Bajaj.

"Karena orang kidal terus-menerus menjelajahi dunia yang mengharuskan mereka untuk berpikir secara berbeda, mereka lebih banyak berlatih menggunakan imajinasi mereka, yang membuatnya lebih mudah diakses dari waktu ke waktu," tandas dia.

[Gambas:Video CNN]

(can/arh)
ARTIKEL
TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER