Telkom Bantu Tim IT BPKP Pantau Jaringan Lewat Netmonk Prime
PT Telkom Indonesia (Telkom) terus mendukung akselerasi digital ke berbagai sektor industri maupun instansi seiring Semangat Revolusi Industri 4.0 yang dicanangkan oleh pemerintah. Salah satunya dilakukan Telkom melalui sinergi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Penerapan digitalisasi dalam pemantauan jaringan di internal BPKP Pusat membutuhkan perangkat yang telah terkoneksi dengan jaringan internet sehingga kuantitasnya akan semakin prima. Seiring meningkatnya aktivitas penggunaan jaringan internet, semakin meningkat pula risiko terjadinya gangguan jaringan.
Karena itu, melalui kolaborasi ini, BKPP bisa memanfaatkan Netmonk Prime, platform digital di bawah naungan Leap-Telkom Digital untuk melakukan pemantauan jaringan di internal BPKP Pusat. Dengan begitu bisa menekan risiko terjadinya gangguan jaringan.
Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid mengatakan, dengan Netmonk Prime, perusahaan dan instansi dapat memantau kondisi jaringan, web/API, serta server secara proaktif dan dapat melakukan pemeliharaan preventif cukup dalam satu aplikasi.
Dalam kolaborasi ini, kata Fajrin, sebagai solusi monitoring jaringan, kehadiran Netmonk Prime bertujuan untuk mempermudah tim IT BPKP dalam melakukan pemantauan jaringan.
"Dengan memanfaatkan dashboard Netmonk Prime yang friendly user, memudahkan BPKP dalam melakukan pemantauan jaringan serta kesehatan perangkat jaringan yang digunakannya untuk menghindari kekusutan jaringan yang dapat berimbas buruk bagi kinerja BPKP," ujar Fajrin.
Selain BPKP Pusat, lanjut Fajrin, Netmonk Prime saat ini juga telah dipercaya oleh lebih dari 15 perusahaan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan monitoring jaringan mereka. Fitur-fitur unggulan Netmonk Prime seperti otomatisasi laporan secara real-time notification terbukti mampu mendukung kebutuhan di berbagai perusahaan dan instansi.
Adapun kerja sama antara Netmonk dan BPKP juga terjalin melalui pelatihan bersama. Salah satunya pada pertengahan Januari 2023 lalu, Netmonk menyambangi BPKP untuk memberikan penjelasan mengenai berbagai fitur Netmonk yang telah disesuaikan dengan kebutuhan BPKP.
"Melalui kegiatan ini, BPKP juga menjadi lebih terbantu dalam mengevaluasi kinerja jaringannya," tutur Fajrin.
Sub Koordinator Pengelolaan Infrastruktur Teknologi Informasi BPKP, Wahyu Anggoro menyampaikan, penggunaan Netmonk Prime telah memenuhi kebutuhan BPKP untuk melihat up and down dari sisi perangkat, sisi penggunaan traffic, dan bisa memantau kesehatan perangkat.
Menurutnya, dengan memanfaatkan Netmonk Prime dari Leap-Telkom Digital, BPKP menjadi lebih terbantu untuk mengetahui potensi terjadinya gangguan jaringan.
"Netmonk Prime dapat memberikan peringatan atau alert ketika ada perangkat jaringan mana saja yang mengalami masalah sehingga tim informasi teknologi (IT) BPKP dapat lebih cepat mengantisipasinya," ungkap Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu menambahkan, sebelum menggunakan Netmonk Prime, alur penanganan gangguan jaringan lebih rumit dan tidak praktis karena tim IT harus mengumpulkan data-data yang diperlukan secara manual.
"Dengan adanya Netmonk Prime, kami bisa mendapatkan alert dari hal-hal critical yang terjadi pada penggunaan bandwidth," imbuh Wahyu.
Sementara itu, Koordinator Operasional dan Keamanan IT BPKP Fahmi Kurniawan menyampaikan pengalaman terkait salah satu critical alert yang pernah diterima oleh BPKP Pusat berkat bantuan dashboard Netmonk Prime. Peringatan itu terjadi ketika kapasitas penggunaan bandwidth di BPKP Maluku Utara telah lebih dari 70 persen.
Berkat peringatan itu, Tim IT BPKP Pusat bisa langsung melakukan pemeriksaan dan penanganan lanjutan agar penggunaan bandwidth tidak melebihi kapasitas.
"Setelah diperiksa ternyata benar ada penggunaan bandwidth lebih dari 70 persen. Sebelumnya kami belum pernah mendapatkan peringatan seperti itu. Penggunaan Netmonk Prime sangat membantu dengan dashboard yang informatif," ujar Fahmi.
(osc)