Sempat Dikira Galaksi, Lubang Hitam 'Lapar' Menghadap Tepat ke Bumi

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mar 2023 10:58 WIB
Kabar ancaman dari lubang hitam kembali tiba usai studi para ahli terhadap black hole yang sebelumnya disangka galaksi besar yang menghadap tepat ke arah Bumi.
Ilustrasi. Sebuah lubang hitam disebut mengarah ke Bumi. (iStockphoto/Elen11)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah lubang hitam, yang sebelumnya dikira sebagai galaksi besar, berjarak 4 juta tahun cahaya diketahui menghadap tepat ke arah Bumi.

Dikutip dari LiveScience, lubang hitam superbesar (supermassive black hole) yang memuntahkan radiasi dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya ini berganti arah hingga 90 derajat dan mengarah langsung ke Bumi.

Para ahli sempat mengidentifikasi lubang hitam bernama PBC J2333.9-2343 ini sebagai galaksi radio besar yang jaraknya sekitar 4 juta tahun cahaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian baru yang diterbitkan pada 20 Maret di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society mengklasifikasikan ulang galaksi tersebut sebagai blazar.

Artinya, pancaran lubang hitam tersebut sekarang mengarah langsung ke Bumi.

"Hipotesis kami adalah bahwa jet relativistik dari lubang hitam supermasif telah mengubah arahnya, dan untuk mengkonfirmasi gagasan itu kami harus melakukan banyak pengamatan," kata penulis utama studi Lorena Hernández-García yang juga seorang astrofisikawan di Institut Astrofisika Milenium dalam sebuah pernyataan.

Hernández-García dan rekan-rekannya mengamati PBC J2333.9-2343 pada hampir seluruh spektrum elektromagnetik, dari gelombang radio sampai sinar gamma.

Hasil pengamatan mereka menunjukkan kalau galaksi ini memiliki karakteristik khas blazar, yakni menjadi terang dan meredup seperti blazar, serta memiliki semburan yang serupa.

Dengan demikian, mereka menyimpulkan objek tersebut kemungkinan besar adalah blazar.

Para peneliti juga mengamati dua lobus atau area di mana semburan AGN berinteraksi dengan gas di sekitarnya. Dari pengamatan ini ditemukan semburan sebelumnya pernah menorehkan jejak blazar.

Hernández-García menyebut lobus blazar ini sangat tua, seraya menambahkan bahwa "lobus ini merupakan peninggalan aktivitas masa lalu, sedangkan struktur yang berada lebih dekat ke inti mewakili semburan yang lebih muda dan aktif."

Tim pun mendeteksinya sebagai Active Galactic Nuclei (AGN), lubang hitam lapar di sebuah galaksi. Mereka mengumpulkan materi serta memuntahkan semburan kuat partikel berenergi tinggi yang dikenal sebagai semburan relativistik.

AGN diklasifikasikan berdasarkan bagian mana yang mengarah ke Bumi.

Berubah arah

Lobus-lobus yang tidak aktif ini merupakan bukti kalau semburan tersebut sebenarnya telah berubah arah. Kemunculan semburan di tempat yang berbeda sebetulnya bukan hal yang asing.

Ketika ada dua set lobus berarti ada dua semburan yang berbeda yang menyala dan mati.

Namun untuk PBC J2333.9-2343, tampaknya hanya ada satu sumber aktivitas, dan sumber itu telah berubah arah.

Para peneliti masih mendalami apa yang menyebabkan perubahan arah semburan tersebut. Teori yang ada saat ini adalah penggabungan galaksi, di mana galaksi besar lainnya bertabrakan dengan PBC J2333.9-2343, mengacaukan orientasi segala sesuatu yang ada di dalamnya.

(lom/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER