Sebuah studi memprediksi usia manusia akan lebih panjang pada 40 tahun mendatang dan bahkan akan memecahkan rekor. Studi ini menjelaskan manusia saat ini belum mencapai batas maksimal usianya.
Studi pada 2021 itu diterbitkan di jurnal Nature Communications dan menyebut usia maksimal manusia berkisar antara 120 hingga 150 tahun. Pasalnya, setelah rentang usia tersebut tubuh manusia akan kehilangan kemampuan untuk memulihkan diri dari tekanan seperti penyakit dan cedera, yang mengakibatkan kematian.
Namun, dalam 25 tahun terakhir belum ada yang melewati rekor manusia tertua di dunia yang dipegang Jean Lousie Calment dengan usia 122 tahun ketika dia berpulang pada 1997.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini membuat orang berpendapat bahwa masa hidup maksimum telah tercapai," kata David McCarthy, asisten profesor manajemen risiko dan asuransi di University of Georgia seperti dikutip dari Live Science.
Dalam sebuah studi terbaru, McCarthy dan rekan-rekannya mengatakan mereka telah menemukan bukti bahwa rekor umur panjang ini akan terpecahkan dalam empat dekade mendatang.
Tim penelitian ini tidak menyebut usia maksimum yang dapat dicapai manusia, namun mereka menggunakan model matematika untuk memproyeksikan seperti apa tren usia kematian di tahun-tahun mendatang.
Dalam studi yang dipublikasikan pada 29 Maret di jurnal PLOS One, para ilmuwan ini menganalisis data kematian dari ratusan juta orang di 19 negara yang lahir antara tahun 1700-an dan akhir 1900-an, hingga tahun 1969.
Mereka mengubah model matematika yang sudah ada untuk mengeksplorasi bagaimana tingkat kematian di antara orang-orang berusia 50 hingga 100 tahun berbeda pada orang-orang dengan periode kelahiran yang berbeda.
Mereka kemudian menggunakan informasi ini untuk memprediksi usia yang mungkin dicapai orang di masa depan.
Lihat Juga : |
Menurut McCarthy dalam modelnya, tingkat kematian diasumsikan meningkat secara eksponensial setelah usia 50 tahun dan kemudian mendatar pada usia yang sangat tua. Pemodelan tersebut dapat memberikan petunjuk apakah manusia sudah mendekati masa hidup maksimum.
Jika memang demikian, maka diperkirakan ada penurunan tingkat kematian pada usia yang lebih muda disertai dengan tingkat kematian yang meningkat lebih cepat seiring bertambahnya usia. Para peneliti menemukan hal ini umumnya terjadi pada mereka yang lahir sebelum tahun 1900.
Namun, tren angka kematian pada orang yang lahir antara tahun 1910 dan 1950 tampaknya berbeda. Kelompok ini mencapai penurunan tingkat kematian karena usia tua pada usia yang lebih tua dibandingkan kelompok sebelum tahun 1900-an, dan mereka tidak mengalami peningkatan kematian secara tiba-tiba pada usia tua atau setelah 50 tahun.
McCarthy menyebut temuan ini mengisyaratkan kita belum mencapai masa hidup manusia yang maksimal.
"Di sebagian besar negara yang kami teliti, kami memproyeksikan bahwa usia maksimum akan meningkat secara dramatis di masa depan," kata McCarthy.
"Hal ini akan menyebabkan rekor umur panjang akan terpecahkan dalam 40 tahun ke depan atau lebih," tambahnya.
Sebagai contoh, model ini memproyeksikan wanita Jepang tertua yang lahir pada tahun 1919 atau lebih baru memiliki setidaknya 50 persen peluang untuk hidup sampai usia 122 tahun atau lebih. Dan wanita Jepang tertua yang lahir pada tahun 1940 atau lebih baru, memiliki peluang 50 persen untuk melampaui usia 130 tahun.
Sebagai catatan, model ini secara kasar mencakup 50 tahun ke depan, dan tidak memprediksi bahwa semua orang di semua negara akan melampaui usia 150 tahun pada waktu itu. Kemudian, ahli menyebut masih banyak peneliti yang kurang sepakat dengan kesimpulan penelitian ini.
(lom/lth)