Peluang El Nino Kuat Tahun ini Capai 55 Persen, Bertahan Hingga 2024

CNN Indonesia
Kamis, 18 Mei 2023 08:44 WIB
Ilustrasi. Lembaga AS memprediksi kekuatan El Nino tahun ini. (Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar mengungkap ada peluang fenomena pemanasan lautan yang memicu kekeringan, El Nino, yang kuat muncul tahun ini dan bisa bertahan hingga 2024.

El Nino, yang secara harfiah ebrarti 'anak kecil' dalam bahasa Spanyol, adalah peristiwa iklim global yang disebabkan oleh perubahan arus laut di Samudra Pasifik.

Peristiwa ini cukup kuat untuk memicu perubahan besar dalam pola cuaca global, termasuk penurunan curah hujan di Indonesia, terutama jika dikombinasikan dengan efek perubahan iklim.

El Nino, bersama dengan pasangannya La Nina (secara harfiah berarti 'gadis kecil'), membentuk siklus El Nino-Osilasi Selatan (ENSO). Para ahli menduga peristiwa El Nino mungkin akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

Pada 3 Mei, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memperkirakan ada kemungkinan 60 persen El Nino akan mulai terjadi antara Mei dan Juli.

Pada 11 Mei, National Atmospheric and Oceanic Administration (NOAA) AS merilis prakiraannya sendiri.

Mereka memprediksi El Nino akan dimulai pada periode yang sama dengan La Nina. Badan ini juga mengatakan kemungkinan 90 persen El Nino akan bertahan hingga 2024.

"Perhatikan daerah tropis, dan jangan berkedip," tulis Nathaniel Johnson seorang ahli meteorologi di Laboratorium Dinamika Cairan Geofisika NOAA, dikutip dari LiveScience.

"Kondisinya berkembang dengan cepat!" cetusnya.

Kekuatan moderat hingga kuat

Soal potensi kekuatannya, sejauh ini para pakar masih memperkirakan itu.

NOAA memprediksi kemungkinan yang muncul adalah El Nino moderat; suhu permukaan laut akan naik 1º celcius. Meski begitu, kata NOAA, ada 55 persen kemungkinan El Nino yang kuat, dengan suhu permukaan laut akan naik 1,5º celcius.

Para ahli juga mengkhawatirkan suhu permukaan laut yang tinggi akhir-akhir ini akan membuat El Nino akan datang menjadi lebih buruk.

Pada awal April, rata-rata suhu permukaan laut global adalah yang tertinggi dalam sejarah.

WMO memperkirakan suhu global akan naik hingga menciptakan rekor baru beberapa tahun ke depan, seiring dengan berakhirnya efek pendinginan La Niña dan dimulainya El Nino, yang dapat berdampak besar pada kehidupan jutaan orang.

Di masa lalu, peristiwa El Nino dan La Nino terjadi kira-kira sekali setiap dua hingga tujuh tahun sekali. Namun, kemunculannya akhir-akhir ini menjadi lebih tidak menentu akibat dampak perubahan iklim.

Dalam 50 tahun terakhir, lautan menyerap hampir 90 persen energi yang terperangkap oleh pemanasan global. Hal ini menyebabkan peningkatan suhu permukaan laut secara drastis, yang berdampak pada siklus ENSO.

Peristiwa El Nino terakhir terjadi antara Februari dan Agustus 2019 dan cukup lemah. Antara Juli 2020 dan Maret 2023, La Niña tiga kali lipat dan menekan kenaikan suhu global.

Peristiwa El Nino biasanya berlangsung antara sembilan bulan hingga dua tahun tetapi bisa lebih lama dari prediksi tersebut.

(arh/can/arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK