Cara CEO OpenAI 'Luluhkan' Senator AS Soal ChatGPT

CNN Indonesia
Jumat, 19 Mei 2023 10:30 WIB
CEO OpenAI Sam Altman dalam sesi testimoni bersama anggota parlemen AS, Selasa (16/5). (REUTERS/ELIZABETH FRANTZ)
Jakarta, CNN Indonesia --

CEO OpenAI Sam Altman dianggap sukses menaklukkan para anggota senat AS saat sesi testimoni Selasa (16/5). Karakter dan pembawaannya dianggap membuat kongres 'lunak'.

Biasanya, para anggota senat akan membombardir bos-bos perusahaan teknologi dengan pertanyaan tajam dan beberapa tuduhan. Namun, dalam sesi bersama Altman, para senat justru sering membanggakan OpenAI dan Altman secara khusus.

CNN melaporkan perbedaan perilaku para senat itu disinyalir karena usaha OpenAI yang proaktif mendorong adanya regulasi pemerintah. OpenAI juga mengajak para senat mengeri bahwa AI merupakan hal yang serius.

Selain itu, Altman juga dianggap berbeda dalam hal pembawaan yakni lebih santai dan lugas sekaligus. Dua hal tersebut membantunya menghadapi para senat baik dari Partai Demokrat atau Partai Republik.

Pembawaan tersebut sangat kontras dengan sikap kaku dan gestur mirip pengacara yang kerap ditampilkan oleh CEO perusahaan teknologi lain.

"Saya merasa ada keinginan untuk berpartisipasi di sini yang asli dan otentik," kata Senator Demokrat Connecticut Richard Blumenthal, yang mengetuai panel teknologi.

Senator lain yang juga menampilkan sikap berbeda adalah Cory Booker dari Partai Demokrat New Jersey. Ia beberapa kali memanggil Altman dengan nama 'Sam'.

"Ketulusannya dalam berbicara tentang ketakutan [AI] itu sangat jelas, secara fisik, dengan cara yang tidak dikomunikasikan di layar televisi," Gary Marcus, mantan profesor Universitas New York dan seorang kritikus AI, yang juga hadir dalam sesi tersebut.

Dalam sesi ini, Altman kerap berbicara santai namun serius. Ia juga tidak mengelak menyikapi kekhawatiran para anggota senat soal manipulasi dan penipuan skala besar menggunakan alat AI, yang dianggap sebagai salah satu potensi kelemahan terbesar teknologi.

Altman juga memvalidasi ketakutan tentang dampak AI pada pekerja, mengakui bahwa hal itu mungkin "sepenuhnya mengotomatiskan beberapa pekerjaan".

"Jika teknologi ini berjalan salah, itu bisa menjadi sangat salah, dan kami ingin bersuara tentang itu," kata Altman. "Kami ingin bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah hal itu terjadi." tambahnya.

Pemanggilan Altman dilakukan menyusul kepopuleran platform kecerdasan buatan (AI), ChatGPT. Kendati populer, muncul kekhawatiran soal platform tersebut bakal digunakan untuk hal jahat.

Dalam sesi pemanggilan pun, Blumenthal sempat mendemonstrasikan sebuah rekaman palsu yang memuat suaranya. Rekaman tersebut menampilkan ucapan yang ditulis oleh ChatGPT dan audio suaranya, dihasilkan menggunakan rekaman pidatonya yang sebenarnya.

Menanggapi kekhawatiran para anggota senat, Altman mendesak mereka untuk mengatur AI. Altman pun menggunakan ledakan teknologi AI ini sebagai "momen percetakan" namun membutuhkan perlindungan.

"Kami berpikir bahwa intervensi peraturan oleh pemerintah akan sangat penting untuk mengurangi risiko model yang semakin kuat," kata Altman.

Usulan RUU baru

Beberapa hari setelah pemanggilan Altman, Senat AS telah memperkenalkan undang-undang baru untuk mengatur AI.

Pada Kamis (18/5), Senator Partai Demokrat Colorado Michael Bennet meluncurkan versi terbaru dari undang-undang diperkenalkan tahun lalu yang akan membentuk Komisi Platform Digital Federal (Federal Digital Platform Commission).

"Tidak ada alasan bahwa perusahaan teknologi terbesar di Bumi harus menghadapi peraturan yang lebih sedikit daripada bisnis kecil Colorado - terutama karena kita melihat teknologi merusak demokrasi kita dan membahayakan kesehatan mental anak-anak kita tanpa pengawasan," kata Bennet dalam sebuah pernyataan.

"Teknologi bergerak lebih cepat daripada yang bisa diharapkan Kongres untuk mengikutinya. Kami membutuhkan agen federal ahli yang dapat membela rakyat Amerika dan memastikan alat AI dan platform digital beroperasi untuk kepentingan publik." ujarnya.

RUU ini memperluas definisi dari proses algoritmik sekaligus mengklarifikasi komisi yang diusulkan bakal memiliki yurisdiksi atas penggunaan data pribadi untuk konten atau pembuatan keputusan.

Itu merupakan dua hal utama yang terkait dengan AI generatif yang merupakan teknologi di balik ChatGPT garapan OpenAI. 

(lth)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK