4 Bulan Milik Uranus Diduga Punya Lautan

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mei 2023 09:47 WIB
Para pakar menemukan empat dari 27 bulan milik Uranus memiliki lautan.
Empat dari 27 bulan milik Uranus ternyata memiliki lautan tersembunyi di balik lapisan es (Arsip Nasa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak empat dari 27 bulan milik Planet Uranus diduga memiliki air di balik permukaannya yang berlapisan es.

Dua bulan Uranus yakni Titania dan Oberon bahkan mungkin memiliki air yang cukup untuk menunjang kehidupan.

Melansir Mashable, para pakar baru-baru ini melihat informasi berusia 10 tahun lebih yang dikumpulkan oleh pesawat Voyager 2, yang terbang ke Uranus pada 1986 saat perpanjangan misi luar angkasanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka lalu menganalisa ulang data itu menggunakan teknik modeling komputer yang baru. Hasilnya, empat dari 27 bulan raksasa es itu (Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon) mungkin memiliki air cair yang terjepit di antara inti dan keraknya.

Para pakar mempublikasikan hasil penelitian itu di Journal of Geophyisical Research dan menggambarkannya sebagai dunia air Uranian dengan lautan asin yang memiliki kedalaman puluhan mil.

Hal ini membuat keempat bulan itu masuk ke dalam daftar "dunia air" di Tata Surya yang tengah diteliti.

Model komputer baru yang digunakan para pakar bekerja dengan memanfaatkan pengetahuan dari misi sebelumnya, yang telah menemukan dunia laut di Tata Surya termasuk bulan Saturnus, Enceladus dan planet kerdil Ceres.

"Dalam soal benda kecil seperti planet kerdil dan bulan, ilmuwan planet sebelumnya telah menemukan bukti lautan di beberapa tempat yang tidak terduga, termasuk planet kerdil Ceres dan Pluto, dan Mimas, bulan Saturnus," kata Julie Castillo-Rogez, pemimpin studi ini dalam sebuah pernyataan seperti dilansir situs resmi NASA

"Jadi ada mekanisme yang tidak sepenuhnya kita pahami," katanya menambahkan.

Model komputer tersebut digunakan untuk mengukur seberapa keropos permukaan bulan-bulan Uranian. Para pakar menemukan bahwa permukaan bulan-bulan itu mungkin cukup terinsulasi untuk mempertahankan panas internal yang diperlukan untuk menampung samudra.

Selain itu, mereka menemukan apa yang bisa menjadi sumber panas potensial di mantel berbatu bulan, yang melepaskan cairan panas, dan akan membantu lautan mempertahankan lingkungan yang hangat.

Skenario tersebut sangat mungkin terjadi di Titania dan Oberon, di mana lautan bahkan mungkin cukup hangat untuk berpotensi mendukung lingkungan yang layak huni.

Akan tetap, panas internal bukanlah satu-satunya faktor yang berkontribusi terhadap lautan di bawah permukaan bulan. Temuan kunci dalam penelitian ini menunjukkan klorida, serta amonia, kemungkinan besar berlimpah di lautan bulan es terbesar berukuran raksasa tersebut.

Amonia telah lama dikenal sebagai antibeku. Selain itu, pemodelan menunjukkan bahwa garam yang kemungkinan ada di air akan menjadi sumber antibeku lain, menjaga lautan internal tubuh.

Kendati demikian para pakar menyadari masih ada banyak pertanyaan seputar bulan-bulan Uranus. "Kita perlu mengembangkan model-model baru untuk berbagai asumsi tentang asal-usul bulan di untuk memandu perencanaan untuk pengamatan di masa depan," kata Castillo-Rogez.

(can/lth)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER