Cerita FMC Ala IndiHome-Telkomsel di Eropa, Bisa Diskon Tarif Gede?

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jun 2023 07:46 WIB
Sejumlah negara sudah berpengalaman melakukan integrasi layanan seperti yang dilakukan Indihome-Telkomsel. Apa efek positifnya buat pelanggan?
Ilustrasi. Integrasi fixed dan mobile broadband bisa pangkas harga? (CNN Indonesia/Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa operator telekomunikasi di negara lain sudah lebih dulu melakukan Fixed-Mobile Convergence (FMC) seperti yang dilakukan Indihome-Telkomsel. Salah satu efek positifnya ialah diskon tarif buat konsumen.

Integrasi atau penggabungan layanan fixed broadband IndiHome dan operator seluler Telkomsel telah dilakukan secara bertahap selama beberapa bulan ke belakang. Terbaru, penggabungan ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Telkom.

Proses integrasi IndiHome ke Telkomsel pun ditargetkan selesai pada awal kuartal ketiga 2023 (Juli-September).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Telkom Tahun Buku 2022 yang dilaksanakan pada Selasa (30/5) di Jakarta," demikian dikutip dari keterangan Telkom, Selasa (30/5).

Henry Osborne, konsultan di lembaga riset telekomunikasi STL Partners, mengungkap FMC ini intinya merupakan penggabungan layanan telekomunikasi tetap (yang memakai kabel serat optik) dan seluler (yang memakai sinyal dari BTS).

Integrasi ini diklaim untuk memberikan pengalaman konektivitas tanpa batas (seamless) bagi konsumen.

Dia menyebut konsep semacam ini sudah ada lebih dari satu dekade lalu. Beberapa operator telekomunikasi di negara lain di Eropa dan Amerika Utara menjajakinya.

Mereka memberikan sederet insentif kepada pelanggan dalam penerapan FMC. Contohnya diskon, penambahan kuota, pemberian layanan tambahan, aplikasi OTT, layanan prioritas, penanganan masalah keamanan, asuransi, SIM tambahan, paket keluarga;

Selain itu, ada perbaikan konektivitas di rumah, misalnya lewat peningkatan kecepatan jaringan, pencadangan seluler, atau penguat Wi-Fi.

Berikut contoh kasusnya:

1. BT Telecom

Operator seluler BT Telecom menjadi yang pertama di Inggris yang meluncurkan penawaran fixed broadband yang didukung oleh seluler untuk mengurangi masalah konektivitas. Bentuknya, BT Halo.

Keuntungannya buat pengguna di antaranya, pertama, hub gateway BT terintegrasi dengan koneksi 4G yang menyediakan cadangan koneksi seluler kepada pelanggan jika ada masalah dengan jaringan fiber optik.

Kedua, pelanggan mendapat hingga tiga booster atau penguat sinyal Wi-Fi gratis untuk meringankan masalah blankspot di rumah dengan jaminan uang kembali £100 (Rp1,86 juta) jika sinyal Wi-Fi tak didapat di setiap kamar.

Ketiga, jatah 2 jam layanan teknisi kerumah 24/7 jika terjadi masalah koneksi jaringan.

Keempat, pelanggan yang menambahkan paket seluler di luar paket fixed mendapat diskon standar dan paket data seluler ganda.

2. Virgin Media O2

Selain BT, perusahaan Inggris Virgin Media O2 juga meluncurkan penawaran VOLT yang memberikan manfaat konvergensi termasuk berupa diskon kepada pelanggan.

Mirip dengan BT, Virgin Media O2 menyediakan hingga tiga buah pod Wi-Fi gratis yang memberikan jangkauan yang lebih baik di rumah terutama di tempat yang memiliki blankspot Wi-Fi.

Layanan ini juga memberikan beberapa manfaat lain, misalnya pelanggan mendapatkan potongan harga hingga 150 Poundsterling atau sekitar Rp2,78 juta untuk perangkat kedua seperti tablet, laptop, atau jam tangan pintar yang terhubung.

Selain itu, pengguna juga bisa mendapatkan paket data dobel pada setiap paket seluler.

3. Telenet

Opsel asal Belgia, Telenet, melakukan FMC dengan cara mendorong pelanggan untuk tidak cuma berlangganan salah satu jenis paket seluler atau fixed saja.

Contohnya, paket 'unlimited' Telenet memiliki batasan data, kecepatan unduh dan unggah. Sementara, paket One Up konvergensi dari Telenet tidak memiliki batasan seperti itu dengan kecepatan unduh hingga 1 Gigabit per detik di rumah.

Perang harga

Terlepas dari riwayat itu, Direktur Eksekutif ICT Institute dan Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi mengatakan FMC harus mengedepankan kualitas, bukan perang harga.

Heru menyebut tarif layanan FMC harus terjangkau, tetapi tidak berujung sampai sangat murah juga karena itu jadi bumerang bagi operator.

"Oleh karena itu cari titik tengah untuk tarif, tapi harapannya pembangunan broadband makin luas karena per rumah sudah butuh 40-50 mbps," kata Heru, dikutip dari detikcom.

Sejauh ini, pihak perusahaan belum merinci isu tarif pasca-FMC.

Saki Hamsat Bramono, Vice President Corporate Communications Telkomsel, Jumat (7/4), mengungkap beberapa keuntungan terkait pembayaran dari integrasi jarinagn ini.

Pertama, pelanggan membayar melalui tagihan tunggal atau single billing. Kedua, integrasi dua layanan telekomunikasi ini dapat menghasilkan skema paket produk yang semakin fokus pada pelanggan atau customer centric.

Selain itu, Saki juga berharap penggabungan ini akan menghasilkan "skema paket produk yang bernilai tambah, serta menghadirkan layanan "Unbreakable WiFi" melalui konvergensi layanan fixed dan mobile broadband yang seamless, baik untuk akses di rumah maupun saat di luar rumah."

(lom/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER