Apa Itu Catastrophic Implosion Penyebab Kapal Selam OceanGate Meledak?

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jun 2023 18:00 WIB
Ahli memaparkan soal catastrophic implosion yang memicu ledakan kapal selam OceanGate yang menjalani tur Titanic di dasar laut.
Titan, submersible milik OceanGate, mengalami catastrophic implosion di dalam laut. (OceanGate Expeditions/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapal selam kecil (submersible) milik OceanGate disebut meledak saat menjalani tur di puing-puing Kapal Titanic akibat catastrophic implosion. Simak paparan ahli soal fenomena ini.

Lima bagian puing besar Titan, kapal selam itu, ditemukan di dasar laut oleh kendaraan pencari. Temuan ini sejalan dengan temuan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy).

Dikutip dari The Verge, sensor dasar laut milik AL AS telah mendeteksi tanda di area umum kapal menyelam pada saat Titan kehilangan komunikasi dengan kapal induknya. Pada saat itu tanda tersebut dianggap 'tidak meyakinkan'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pagi ini, sebuah ROV, atau kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh dari kapal Horizon Arktik menemukan kerucut ekor kapal selam Titan sekitar 1.600 kaki dari haluan Titanic di dasar laut," kata Laksamana Muda John Mauger dari Coast Guard AS, dalam konferensi pers pada Kamis (22/6) sore.

"ROV kemudian menemukan puing-puing tambahan. Dalam konsultasi dengan para ahli dari dalam komando terpadu, puing-puing konsisten dengan hilangnya ruang tekanan yang parah," imbuh dia.

Apa itu catasrophic implosion?

Secara harfiah, istilah ini berarti ledakan dahsyat. Secara teknis, insiden ini terjadi ketika sebuah kapal runtuh dengan sendirinya karena tekanan internal yang luar biasa.

Ledakan ini belangsung saat tekanan di dalam ruang terbatas menjadi terlalu berat untuk ditanggung oleh struktur.

Aileen Maria Marty, mantan perwira Angkatan Laut AS sekaligus profesor di Universitas Internasional Florida, mengatakan ledakan dahsyat ini terjadi "sangat cepat" dan terjadi hanya dalam sepersekian milidetik. 

"Semuanya akan runtuh bahkan sebelum orang-orang di dalamnya menyadari bahwa ada masalah," katanya kepada CNN.

Kenapa bisa meledak?

Di permukaan laut, tekanan atmosfer adalah 14,7 pound per inci persegi (psi) atau 10,3 kg force/cm2. Sementara, tekanan air di kedalaman samudra setara dengan 400 atmosfer, hampir 6.000 psi (421,8 kgf/cm2).

Sebagai perbandingan, gigitan hiu putih besar memiliki kekuatan hampir 4.000 psi, menurut Scientific American.

Dengan kekuatan tekanan air sebesar itu, bahan yang digunakan oleh kapal selam mestinya amat kuat dan liat.

"Ini karena bahannya [Titan] tidak ulet seperti paduan logam dan karena itu meledak secara dahsyat," Profesor Stefano Brizzolara, co-direktur Virginia Tech Center untuk Otonomi Kelautan dan Robotika, mengatakan kepada ABC News.

Menurut laporan dari The Conversation kapal diduga mengalami ledakan pada hari pertama penyelaman. Kendati tidak pada saat yang sama ketika komunikasi dengan kapal induk terputus, kapal meledak dalam waktu kurang dari satu detik.

Sebagian besar kapal selam dan kapal selam mini memiliki bejana tekan (pressure vessel) yang terbuat dari bahan logam tunggal dengan kekuatan yang tinggi.

Biasanya, itu terbuat dari baja untuk kedalaman yang relatif dangkal (sekitar 300 meter). Jika beroperasi lebih dalam, bahannya menggunakan titanium.

Bejana yang terbuat dari titanium biasanya berlapis tebal dan berbentuk bulat. Fungsinya agar menahan tekanan dalam air yang bisa tahan hingga 3.800 meter di tempat bangkai kapal Titanic berada.

Namun, Titan berbeda. Tabungnya terbuat dari kombinasi titanium dan serat karbon komposit. Bahan yang tidak biasa untuk digunakan penyelaman dalam karena titanium dan serat karbon adalah bahan dengan sifat yang saling berbeda.

Titanium bersifat elastis dan dapat beradaptasi dengan rentang tekanan yang luas tanpa regangan permanen. Selain itu titanium bisa menyusut untuk menyesuaikan diri dengan kekuatan tekanan, dan mengembang kembali saat kekuatan tekanan ini berkurang.

Sebaliknya, komposit serat karbon jauh lebih kaku dan tidak memiliki elastisitas yang sama.

Associate Professor dari Fakultas Teknik Elektro dan Mesin, Adelaide University, Eric Fusil mengatakan kedua bahan ini tidak saling memiliki sifat dinamis di bawah tekanan air sehingga terjadi ledakan secara spontan.

"Ada semacam kehilangan kekuatan karena perbedaan antara kedua bahan ini. Material komposit berpotensi mengalami "delaminasi", yang mengarah pada pemisahan lapisan penguat," ujarnya.

Hal ini akan menciptakan cacat yang memicu ledakan seketika karena tekanan bawah air. Dalam waktu kurang dari satu detik, kapal yang terdorong ke bawah oleh berat kolom air setinggi 3.800 meter akan segera hancur dari semua sisi.

Menurut Fusil, Titan tidak akan meledak dahsyat jika didesain dengan baik sesuai material yang ditentukan. Pasalnya, badan kapal bisa menyusut dan mengembang sesuai tekanan bawah air di kedalaman.

Fusil menjelaskan ledakan itu bisa membunuh orang dalam waktu kurang dari 20 milidetik. Ledakan itu juga menurutnya tidak akan membuat para penumpang merasakan akhir yang mengerikan.

"Bahkan, otak manusia tidak dapat memproses informasi dalam kecepatan ini," tandasnya.

(can/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER