BMKG Beber Penyebab Getaran Gempa DIY Terasa hingga Jatim dan Jabar

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Jul 2023 00:30 WIB
BMKG menjelaskan alasan getaran gempa DIY pada Jumat (30/6) terasa hingga beberapa kawasan di Jawa Timur dan Jawa Barat.
BMKG menjelaskan alasan getaran gempa DIY pada Jumat (30/6) terasa hingga beberapa kawasan di Jawa Timur dan Jawa Barat. (Istockphoto/ P_Wei)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab gempa berkekuatan magnitudo 6,4 bisa terasa getarannya hingga Jawa Barat dan Jawa Timur.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, pusat gempa yang mencapai kedalaman 67 kilometer merupakan zona atau bidang kontak Lempeng Indo-Australia yang menumbuk di bawah Lempeng Eurasia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu merupakan zona yang kontak, berarti itu zona yang lemah, yang kohesinya juga rendah. Ini memungkinkan perambatan guncangan gempa ini melampar lebih luas," kata Dwikorita dalam konferensi pers daring, Jumat (30/6) malam.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menambahkan episenter gempa bumi berlokasi di laut pada jarak 81 km arah Selatan Kota Wates, DIY pada kedalaman 67 km.

Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

[Gambas:Video CNN]



Dengan kedalaman itu, Daryono menyebut maka energi yang diciptakan akibat subduksi memungkinkan membuat spektrum getaran meluas.

"Spektrumnya bisa meluas sehingga kami mendapatkan informasi gempa ini sampai terasa di Jawa Timur dan Jawa Barat," kata Daryono.

Daryono juga menerangkan dampak gempa tak cuma dipengaruhi oleh besaran magnitudo dan jarak atau sumber terjadinya gempa. Struktur tanah, kata dia, turut mempengaruhi besarnya guncangan.

"Karena di daerah yang sedimen tanah lunak dengan ketebalan tertentu itu akan terjadi resonansi gelombang gempa, sehingga terjadi proses amplifikasi atau perbesaran guncangan gempa," jelasnya.

"Sehingga, bisa jadi tempat jauh dari Yogyakarta, karena zona tersebut tanah lunak bisa mengalami resonansi dan amplifikasi. Guncangannya yang dirasa cukup besar meski lokasinya cukup jauh dari Yogyakarta," pungkasnya.

Berdasarkan laporan BMKG, gempa berdampak dan dirasakan di daerah Kulonprogo, DIY; Nganjuk, Jawa Timur; Kebumen, Jawa Tengah dan Ponorogo, Jawa Timur dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

"Kediri dan Mojokerto dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu)," katanya.

BMKG mendeskripsikan semakin tinggi tingkat MMI, dampak yang dirasakan semakin besar.

BMKG mendeskripsikan skala IV MMI yaitu guncangan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Oleh sebab itu, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Mereka juga disarankan menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.

Warga juga diminta memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

(kum/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER