Viral 34 Juta Data Paspor Bocor Diduga Ulah Bjorka, Netizen Pasrah

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jul 2023 15:59 WIB
Viral kabar kebocoran 34 juta data paspor warga RI di media sosial yang diduga ulah Bjorka. Statement lama pemerintah pun diungkit.
Ilustrasi. Kebocoran data paspor viral di media sosial. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 34 juta data paspor warga RI diduga bocor dan viral di media sosial. Bjorka diklaim menjadi dalangnya.

Informasi kebocoran data ini pertama kali disampaikan Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto di akun Twitter pribadinya.

"Buat yang udah pada punya paspor, selamat karena 34 juta data paspor baru aja dibocorkan & diperjualbelikan," kicau dia, Rabu (5/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data yang dipastikan bocor diantaranya no paspor, tgl berlaku paspor, nama lengkap, tgl lahir, jenis kelamin dll," imbuhnya.

Teguh menambahkan portal kebocoran data tersebut juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data. Menurutnya, data ini terlihat cukup valid dengan timestamp antara tahun 2009 hingga 2020.

Dia juga menyebut Bjorka yang muncul kali ini kemungkinan masih Bjorka yang sama yang membuat jagat maya riuh hingga pertengahan 2022 lewat sederet aksi pembocoran datanya.

"1 juta data sampel yang diberikan terlihat valid dan ini memang Bjorka yang sama jika dilihat dari domain yang dia gunakan," tutur Teguh kepada CNNIndonesia.com lewat pesan teks, Rabu (5/7).

Beda lahan

Data paspor yang bocor ini diunggah di blog bjork.ai. Alamat blog ini sendiri belum pernah diungkap oleh Bjorka yang beraksi di 2022, baik itu via Telegram, akun BreachForums, maupun Twitter-nya. 

Tiga media Bjorka mengunggah bocoran-bocoran datanya itu kini sudah tak bisa diakses.

Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Rabu (5/7) pukul 14.50 WIB, unggahan pada blog itu memuat sederet informasi terkait data tersebut, mulai dari ukuran, tanggal data bocor, isi data, hingga harga jual untuk data tersebut.

Bjorka sendiri mematok harga US$10 ribu atau sekitar Rp150 jutaan untuk 34 juta data paspor tersebut. Ia juga memberikan 1 juta data sampel untuk mereka yang ingin melihat terlebih dulu data-data yang dibagikan.

CNNIndonesia.com telah mencoba mengonfirmasi dugaan insiden kebocoran data ini ke Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN). Namun, lembaga yang bermarkas di Depok itu belum memberikan respons hingga berita ini ditulis.

Negara open source

Merespons hal ini, netizen mengaku pasrah lantaran tak tahu mesti berbuat apa lagi dengan rentetan kasus kebocoran data yang mulai ramai berulang setidaknya sejak tahun lalu.

"Sebenernya mau emosi. Tapi karena kemarin dah rame data BSI, indihome, dan BUMN lainnya, jadi berasa pasrah. Mau gimana lagi, sistem security kita masih lemah. Red Team indonesia lebih banyak dibandingkan Blue team," kicau akun @Mudiiinn.

Senada, akun @alvinsuganda pesimistis lantaran tak mendapat informasi soal perkembangan penanganan kasus bocor data yang lama.

"Udah kebal sama bocor gnian. Sejak apps covid itu bocor juga ga ada progress pencegahan terbaru kan?" cetusnya.

Sementara, warganet lainnya ramai-ramai menyinggung kembali istilah 'negara open source' yang sempat ramai saat Bjorka rajin beraksi di 2022.

"Negara open source!" ucap @arifgilang_.

"Ternyata beneran negara open source, mana datanya cuman dijual 150jt lagi," kicau akun @pendaqi.

"Negara linux," tambah @GrimbleXGrumble, merujuk pada salah satu sistem operasi yang bisa dioprek publik.

(lom/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER