Bikin Perusahaan Baru, Elon Musk Berambisi Buat AI yang Pahami Semesta
Manusia terkaya dunia versi Forbes, Elon Musk, mengumumkan pembentukan perusahaan baru yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI) yang memahami semesta.
Perusahaan itu bernama xAI. Situs web dan tim yang terdiri dari belasan staf pun dirilis. Dikutip dari CNN, perusahaan ini akan dipimpin oleh Musk dan "akan bekerja sama dengan X (Twitter), Tesla, dan perusahaan lain untuk membuat kemajuan."
"Tujuan xAI adalah untuk memahami sifat sebenarnya dari alam semesta," kata perusahaan lewat situs web.
Lewat akun Twitternya, Musk, yang juga adalah CEO SpaceX, angkat bicara soal pembentukan perusahaan anyar berbasis AI.
"Mengumumkan pembentukan @xAI untuk memahami realitas," kicaunya, Rabu (12/7) waktu setempat.
Musk adalah pendukung awal pembuat ChatGPT dari OpenAI. Namun, ia mengkritik perusahaan tersebut karena memasukkan perlindungan untuk respons yang bias atau seksis.
"Bahaya melatih AI untuk bangkit - dengan kata lain, berbohong, sangat mematikan," kicau Musk di Desember 2022, saat menanggapi seorang pengguna Twitter yang bertanya kepada CEO OpenAI apakah mungkin untuk 'mematikan woke setting' di ChatGPT.
Dalam sebuah wawancara dengan wartawan Fox News Tucker Carlson, April, Musk mengatakan "kita akan memulai sesuatu yang saya sebut TruthGPT.".
Pengumuman Musk tentang perusahaan baru ini berselang beberapa bulan setelah dia memperingatkan, dalam sebuah wawancara, bahwa AI dapat menyebabkan "kehancuran peradaban."
Dia pun bergabung dengan para pemimpin perusahaan teknologi lain dan sejumlah ilmuwan untuk menyerukan jeda dalam perlombaan pengembangan AI.
Beberapa perincian lain tentang misi perusahaan segera tersedia, tetapi situs web menunjukkan bahwa mereka sedang merekrut staf secara aktif.
Dikutip dari TechCrunch, pengumuman usaha terbaru Musk ini datang pada saat yang genting baginya.
Twitter, perusahaan yang diakuisisinya senilai US$44 miliar pada Oktober tahun lalu, kini menghadapi masa depan yang tidak pasti setelah Meta meluncurkan aplikasi saingan bernama Threads.
Aplikasi Meta melampaui 100 juta pengguna dalam waktu kurang dari seminggu. Sementara itu, ada banyak laporan tentang penurunan penggunaan Twitter.
Selain Twitter, Musk juga menjalankan beberapa perusahaan lain, termasuk Tesla, SpaceX, Neuralink, dan The Boring Company.
(can/arh)