Teleskop Antariksa James Webb (JWST) merayakan ulang tahun pertamanya pada Selasa (12/7) dengan memamerkan tangkapan foto sebuah wilayah yang menjadi 'pabrik bintang'.
"Hanya dalam waktu satu tahun, Teleskop Antariksa James Webb telah mengubah pandangan manusia tentang kosmos, mengintip ke dalam awan debu dan melihat cahaya dari sudut-sudut alam semesta yang jauh untuk pertama kalinya," ucap Bill Nelson, Direktur NASA, dikutip dari situs resminya.
"Setiap gambar yang dihasilkan merupakan penemuan baru, memicu para ilmuwan di seluruh dunia untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perayaan ulang tahun pertamanya, Webb juga merilis foto yang merupakan area pembentukan bintang yang paling dekat dengan Bumi.
Wilayah tersebut jaraknya hanya 390 tahun cahaya, sehingga memungkinkan pengamatan jarak dekat yang sangat detil, ketika tidak adanya bintang-bintang di ruang angkasa yang menghalangi.
"Pada ulang tahun pertamanya, Teleskop Antariksa James Webb telah memenuhi janjinya untuk menyingkap alam semesta, menghadiahkan manusia dengan harta karun berupa gambar dan ilmu pengetahuan yang menakjubkan yang akan bertahan selama beberapa dekade," ujar Nicola Fox, associate administrator Direktorat Misi Sains NASA.
"Sebuah keajaiban teknik yang dibangun oleh para ilmuwan dan insinyur terkemuka di dunia, Webb telah memberi kita pemahaman yang lebih rumit tentang galaksi, bintang, dan atmosfer planet-planet di luar tata surya kita dibandingkan sebelumnya, meletakkan dasar bagi NASA untuk memimpin dunia dalam era baru penemuan ilmiah dan pencarian planet yang dapat ditinggali," tambahnya.
Gambar tangkapan Webb menunjukkan area yang berisi sekitar 50 bintang muda dengan massa mirip Matahari atau lebih kecil. Area yang paling gelap adalah area yang paling padat, tempat gumpalan debu tebal yang masih membentuk protobintang.
Semburan bipolar besar hidrogen molekuler, yang diwakili warna merah, mendominasi foto tersebut, dan tampak secara horizontal di sepertiga bagian atas dan vertikal di bagian kanan.
Semburan tersebut terjadi ketika sebuah bintang pertama kali menembus selubung debu kosmiknya, menyemburkan sepasang semburan yang berlawanan ke ruang angkasa seperti bayi yang baru lahir yang pertama kali merentangkan tangannya ke dunia.
Sementara itu, bintang S1 membuat lubang debu kosmik yang bercahaya di bagian bawah foto. Bintang S1 merupakan satu-satunya bintang dalam foto yang jauh lebih masif daripada Matahari.
"Foto Rho Ophiuchi yang dipotret Webb memungkinkan kita untuk menyaksikan periode yang sangat singkat dalam siklus hidup bintang dengan lebih jelas," ujar Klaus Pontoppidan, ilmuwan proyek Webb di Space Telescope Science Institute di Baltimore, Maryland.
"Matahari kita sendiri pernah mengalami fase seperti ini, dahulu kala, dan sekarang kita memiliki teknologi untuk melihat awal kisah bintang lain," tandasnya.