Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi beberapa kali berseloroh dalam kasus-kasus yang jadi bidang tugas kementeriannya, yakni judi online dan kebocoran data. Simak rinciannya berikut.
Sebelumnya, Budi Arie resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Menkominfo di Istana Negara pada Senin (17/7). Sejak itu, dia mengungkapkan empat fokus kerja yang mencakup infrastruktur digital hingga perlindungan data.
Yang digadang-gadang belakangan adalah soal pemberantasan judi online.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kominfo akan berantas tuntas judi online," ujarnya, dalam pertemuan dengan beberapa pemimpin redaksi media nasional pada Selasa (18/7).
Saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (20/7), Budi Arie menjawab sejumlah pertanyaan terkait dua kasus besar yang jadi PR Kominfo, judi online dan kebocoran data, dengan gaya guyon politikus.
Berikut rinciannya:
Saat ditanya soal situs-situs pemerintah yang masih ditebengi judi online, Budi Arie Setiadi meminta masyarakat agar tidak memainkannya.
"Saran jangan berjudi, kalau ditanya saran untuk publik; jangan main judi," kata dia, Kamis (20/7).
Direktur Jendral Aplikasi dan Informatika Kominfo Semuel A Pangerapan menambahkan saat ini sudah ada 500 ribu situs pemerintahan yang sudah ditangani bersama Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).
"Sudah ada lima ribu yang kita tangani, kita bekerja sama dengan BSSN memastikan situs pemerintah ini tidak rentan untuk disusupi," ujar dia di tempat yang sama.
Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com, Selasa (14/2) pukul 07.29 WIB, masih ada iklan judi online di lembaga pendidikan masih ada yang ditebengi judi online. Di antaranya situs SMAN 2 Malingping, Lebak, Banten.
Menkominfo enggan membongkar besaran angka duit yang beredar di bisnis judi online yang ilegal dilakukan di RI.
Mulanya, Budi melaporkan bagaimana Kemenkominfo memberangus praktik judol yang kian tumbuh di masyarakat. Saat ia disinggung soal total transaksi, ia tak banyak bicara.
"Nilai transaksi kamu hitung sendiri deh, kalkulator saya lagi rusak," kata dia.
Kendati demikian, Budi mengungkapkan telah membabat 11.333 judi online dalam sepekan terakhir. Sejak 2018 hingga 19 Juli 2023, Kominfo juga telah melakukan pemutusan akses (takedown) terhadap 846.047 konten perjudian online.
Selain itu Budi juga menerima laporan rekening bank yang diterkait judi online, yakni sebanyak 1.859 aduan. Jumlah tersebut merupakan bagian dari aduan yang Kominfo terima sampai 2023, yaitu sejumlah 1.914 aduan.
Saat berkomentar soal dugaan kebocoran 300 juta data NIK dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Budi Arie meragukan hal itu.
Pasalnya, kata dia, jumlah penduduk di Indonesia saja 277 juta penduduk. Sementara, data yang bocor melebihi jumlah penduduk yaitu sekitar 300 juta.
"Ini bocornya yang mana. Lah NIK (Nomor Induk Kependudukan) kita paling 200 juta, masa bocor 300 juta? Penduduk kita 277 juta, kok bocor 300 juta emangnya ada hantu punya NIK. Itu aja enggak masuk akal, masa jumlah NIK sama penduduk banyakan NIK yang bocor," ucapnya.
Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com, 300 juta data yang bocor merupakan akumulasi berbagai jenis daftar informasi yang disebar. Artinya, itu gabungan jenis data, seperti NIK perorangan, nama ibu warga tertentu. Bukan satu data mewakili satu orang.
Di samping itu, Budi menjelaskan kebocoran data pribadi merupakan tanggung jawab pengelola data. Misalnya, seperti perusahaan telekomunikasi, rumah sakit hingga perbankan.
"Kami Kominfo meminta kepada seluruh instansi untuk menjaganya. itu yang perlu dibangun sebuah sistem sehingga kebocoran data tidak terjadi," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 337 juta data masyarakat di Direktorat Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diduga mengalami kebocoran dan dijual di forum online hacker BreachForums.
(can/arh)