Temui Jokowi, Menkominfo Klaim Kemajuan Proyek BTS Penuh Kejutan
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengaku bakal mengungkap angka-angka mengejutkan terkait perkembangan Proyek Strategis Nasional Pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Hal itu diungkapkannya usai menghadap Presiden Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/7).
"Jadi pak Presiden memerintahkan kepada saya untuk segera serius, fokus, menuntaskan penyelesaian pembangunan proyek BTS," ucap Budi, usai bertemu Presiden.
"Dan kita laporkan progress-nya koordinasi kita kemarin ke Kejaksaan Agung untuk masalah hukum biar diselesaikan oleh APH (aparat penegak hukum) dan kita menuntaskan proyek BTS ini," lanjutnya.
Sebelumnya, Budi Arie bertemu dengan Jaksa Agung ST. Burhanuddin, Senin (24/7). Dalam pertemuan itu, Kominfo meminta pendampingan Kejaksaan Agung dalam percepatan pembangunan BTS 4G.
Saat ditanya soal perkembangan proyek BTS itu, Budi Arie mengklaim akan memberi kejutan.
"Oh, nanti dong. Nanti ada progress-nya deh, nanti penuh kejutan. Tenang aja. Dan kita udah bilang bapak presiden, yakin, Pak, tahun ini akan tuntas," cetus Menkominfo.
Ia juga enggan mengungkap soal detil anggaran proyek tersebut karena potensial pula terkait dengan masalah hukum.
"Angka-angka nanti. Bukan, bukan saya enggak mau ngomong angka-angka, nanti entar takut, apa ini kan proses hukum kan juga jalan. Pokoknya tenang saja, yakin proyek pembangunan BTS ini akan selesai tahun ini," dalih dia, yang juga menjabat Ketua Umum Projo ini.
Budi Arie menyebut proyek ini memiliki sejumlah tantangan, terutama pembangunan di wilayah Papua yang beberapa kali diserang teror bersenjata.
"Tantangannya, misalnya, di Papua, bahwa memang ada kabar kan ada 8 orang yang sudah meninggal karena kontraktornya, karena masalah keamanan kan. Tadi Pak Presiden juga sampaikan pada saya nanti di-backup TNI, Polri untuk Papua," tuturnya.
Sebelumnya, proyek BTS BAKTI Kominfo ini tersandung kasus korupsi yang menjerat Johnny G Plate, eks Menkominfo, dan Anang Ahmad Latief, eks Dirut BAKTI.
(dhf/arh)