Penampakan Langka Perjuangan Sloth Melawan Macan, Bisakah Lolos?

CNN Indonesia
Senin, 21 Agu 2023 17:31 WIB
Seekor sloth atau kukang bertarung dengan macan tutul kurcaci di Hutan Amazon, Ekuador Timur. Sebuah pemandangan langka!
Makhluk superlambat sloth tak gentar melawan macan tutul di Amazon. (Tangkapan layar youtube Camila Bastidas Domínguez)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemandangan langka terjadi di Hutan Amazon, Ekuador Timur, ketika seekor sloth atau kungkang bertarung dengan ocelot alias macan tutul kurcaci.

kungkang dikenal karena hidup mereka yang sangat lambat dalam hampir semua hal. Nama sloth sendiri berasal dari bahasa Inggris kuno yang berarti "kemalasan."

Mamalia ini memanjat pepohonan di hutan hujan Amerika Tengah dan Selatan secara perlahan sambil meluangkan waktu untuk memetik daun, buah, dan serangga yang menjadi makanannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :

Saking lambatnya kungkang, ganggang pun bisa tumbuh di bulu mereka dan ngengat bertelur di atasnya.

Namun, rekaman terbaru yang diambil oleh peneliti primata di Cagar Biosfer Yasuní di Ekuador timur menunjukkan kungkang bukanlah hewan yang benar-benar pemalas.

Tim peneliti yang mempelajari hewan ini telah memasang perangkap kamera di sekitar mineral lick, yakni sebuah area terbuka dengan zat-zat kimia yang sudah mengalami perubahan.

Area ini sering dikunjungi oleh hewan-hewan penghuni hutan hujan yang membutuhkan nutrisi yang tidak tersedia dalam makanan mereka.

"Ini adalah tempat yang masih asli seperti yang akan Anda temukan di Amazon bagian barat," kata Anthony Di Fiore, ahli biologi di University of Texas di Austin sekaligus salah satu peneliti studi, dikutip dari LiveScience.

Kamera yang dipicu oleh gerakan tersebut berhasil menangkap video kungkang berjari dua Linnaeus (Choloepus didactylus) yang sedang mempertahankan diri dari serangan ocelot (Leopardus pardalis).

Para peneliti menggambarkan pertarungan kedua hewan ini dalam jurnal Food Webs edisi September.

Mineral lick merupakan tempat yang berbahaya. Pasalnya, tempat ini menyediakan nutrisi penting, tetapi dengan harga yang mahal. Hewan arboreal seperti kungkang, monyet, dan landak harus mengambil risiko berada di tanah untuk mendapatkan mineral.

Akibatnya, mereka sangat mungkin bertemu predator seperti ocelot.

Area rawan

Penelitian yang diluncurkan pada 2008 menunjukkan jaguar dan puma menanti di area mineral lick dengan harapan bisa mudah menangkap mangsa.

Dalam kasus ini, ocelot, kucing kecil yang berasal dari Amerika Selatan, mencoba memangsa kungkang yang hendak mendapatkan nutrisi.

Mineral lick ini terlihat sangat jelas, sehingga memungkinkan para peneliti untuk mengambil rekaman yang jernih dan unik. "Ini adalah area yang lebih terbuka," kata Di Fiore.

Area sejenis lainnya di wilayah ini cukup terpencil, yakni di gua-gua atau di sepanjang tepi sungai.

Ocelot pernah tercatat memangsa kungkang sebelumnya. Meskipun, pengamatan terhadap kedua mamalia ini masih jarang dilakukan karena gaya hidup mereka yang tertutup.

Pasalnya, kungkang dan ocelot sebagian besar aktif di malam hari, meskipun rekaman baru-baru ini terjadi pada siang hari.

Dalam video dari para peneliti ini, ocelot mencoba menggigit bagian belakang leher kungkang yang menjadi strategi khas hewan ini.

Sebuah penelitian tentang pemangsaan kungkang oleh ocelot menunjukkan kucing ini cenderung mengincar bagian belakang tengkorak.

Namun dalam kasus ini, kungkang berhasil membebaskan diri dari rahang pemangsanya, berguling ke belakang dan menyerang dengan cakarnya yang kuat.

Ia kemudian memanjat batang kayu yang membentang di kolam yang berisi air mineral. Ocelot mengikuti, berusaha melepaskan mangsanya yang menggantung.

Nasibnya belum diketahui karena ketidakmampuan kamera yang tidak bergerak untuk mengikuti pertukaran tersebut.

Meski demikian, rekaman singkat ini memberikan gambaran tentang kebiasaan yang tidak banyak diketahui dari spesies yang sulit dipahami ini.

"Kami belum menemukan bukti lain tentang pemangsaan, atau upaya pemangsaan dalam puluhan ribu foto dan video yang kami dapatkan," kata Di Fiore.

Meski ocelot diketahui memakan kungkang, namun kungkang bukanlah makanan utamanya. Pengamatan langka semacam ini membantu para peneliti menjelaskan lebih banyak tentang perilaku spesies yang jarang terlihat ini.

(lom/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER