Alasan di Balik Warna Hijau Meteor yang Melintas di Langit Turki
Sebuah meteor berwarna hijau melintas di langit kota Erzurum, Turki pada Sabtu (2/9). Warna unik ini disebut berasal dari pembakaran material yang menyusun benda langit itu.
Pemandangan langit kota tersebut viral di jagat maya. Dalam sejumlah video, meteor tersebut tampak membuat langit dan awan di sekitarnya bermandikan warna hijau laut yang pekat saat objek cemerlang itu menyentuh atmosfer bagian atas.
Menurut American Meteor Society (AMS), meteor memiliki kecerlangan yang lebih besar dari Venus, sehingga objek langit ini bahkan dapat terlihat di siang hari.
Meteor menyala karena ukurannya yang besar dan kecepatannya yang luar biasa, yang menciptakan gesekan yang signifikan saat batu-batu tersebut menabrak atmosfer Bumi.
Saat meteor memasuki atmosfer dengan kecepatan yang jauh melebihi sekitar 40.000 hingga 257.000 km/jam, bola api juga dapat disertai dengan ledakan sonik.
Meteor biasanya mulai berpendar ketika lapisan luarnya terkelupas akibat kontak dengan atmosfer Bumi, membuat inti logamnya terbakar akibat panas berlebih.
Dikutip dari LiveScience, warna hijau pada meteor di Turki berasal dari nikel, yang bersama dengan besi, membentuk komponen paling umum dari inti meteor.
Jika meteor meledak di atas kepala, maka dapat menyebabkan kerusakan serius. Namun, tak banyak perisitiwa meteor yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.
Peristiwa meteor paling eksplosif dalam sejarah sendiri terjadi di atas kota Chelyabinsk, Rusia, pada 2013. Peristiwa ini menciptakan ledakan yang kira-kira setara dengan 400 hingga 500 kiloton TNT, atau 26 hingga 33 kali lipat dari energi yang dilepaskan oleh bom Hiroshima.
Kala itu, bola api menghujani Chelyabinsk dan sekitarnya, merusak bangunan, memecahkan jendela, dan melukai sekitar 1.200 orang.
Ledakan Chelyabinsk bukan merupakan peristiwa paling apokaliptik yang disebabkan oleh meteor. Bukti arkeologi terbaru menunjukkan sebuah meteor meledak di atas kota kuno di Timur Tengah, Tall el-Hamman, sekitar 3.600 tahun yang lalu.
Ledakan tersebut, yang kira-kira 1.000 kali lebih kuat dari bom Hiroshima, membakar kota itu seketika sebelum meratakannya dengan gelombang kejut yang kuat dan menewaskan semua penduduknya.
(lom/arh)