Viral Langit Jogja 'Bolong' di Citra Radar Cuaca, Cek Penjelasan BMKG

CNN Indonesia
Senin, 06 Nov 2023 16:40 WIB
Sebuah foto citra radar cuaca dari BMKG yang menunjukkan langit Yogyakarta seolah-olah bolong viral di media sosial. Benarkah DIY tak tersentuh hujan?
Ilustrasi. Sebuah foto citra radar cuaca dari BMKG yang menunjukkan langit Yogyakarta seolah-olah bolong viral di media sosial. (Foto: AFP PHOTO / ADEK BERRY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah foto citra radar cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menunjukkan langit Yogyakarta seolah-olah bolong viral di media sosial.

'Bolong' ini diartikan wilayah Yogyakarta kering tak diguyur hujan, di saat daerah lain di sekitarnya hujan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan fenomena itu terjadi akibat keterbatasan radar cuaca yang tak dapat mengamati cuaca secara menyeluruh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fenomena di atas merupakan keterbatasan radar cuaca yang mengakibatkan adanya cone of silence yang secara harfiah diartikan kerucut keheningan," kata dia saat dikonfirmasi, Senin (6/11).

"Disebut demikian karena pada area ini sistem radar tidak dapat mengamati secara langsung area yang tepat berada di atasnya (secara vertikal) maupun di dekatnya (secara horizontal)," sambungnya.

Guswanto pun membenarkan kalau berdasarkan citra radar cuaca pada Minggu (5/11) pukul 20.14 WIB menunjukkan tampilan citra radar cuaca yang membentuk lingkaran 'bolong' di tengah kota Yogyakarta.

Hal ini memberikan kesan wilayah tidak hujan dengan pola yang aneh, padahal di wilayah sekitarnya terdapat hujan.

Kendati demikian, tampilan pada layar itu disebut Guswanto tak sesuai dengan realitas di lapangan. Hujan intensitas sangat ringan terukur mulai pukul 23.00 WIB.

"Fenomena itu diduga kuat adalah Bright Band Echo (BBE) yang lebih terkait kepada kondisi teknis generating citra radar yang juga merupakan sedikit dari pengamatan radar cuaca dan tidak menunjukkan kondisi real dari awan itu sendiri," kata dia.

Berdasarkan prakiraan BMKG, musim hujan di DIY berkisar antara November dasarian I (sepuluh hari pertama November) hingga Desember dasarian I. Sementara, puncak musim hujannya merata pada Februari 2024.

Sebelumnya, media sosial diramaikan citra satelit BMKG yang nihil awan hujan membentuk bolong di wilayah langit Yogyakarta, sementara wilayah sekelilingnya diselimuti awan hujan.

Lewat tangkapan layar yang dibagikan itu terlihat kalau citra radar itu diambil pada 4 November milik Stasiun Klimatologi Yogyakarta.

[Gambas:Video CNN]

(can/dmi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER