Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah mulai hari ini, Kamis (7/12) sampai Sabtu (9/12). Cek sebabnya.
Kepala Stasiun Meteorologi, Klimatologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo mengatakan cuaca ekstrem di Jateng disebabkan oleh sejumlah dinamika atmosfer yang terjadi.
Pertama, hangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Jawa Tengah atau Laut Jawa. Kedua, fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) secara spasial terpantau aktif pada kuadran 4 (Maritime Continent) yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan permukaan hingga lapisan 500mb. Keempat, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah. Kelima, aktifnya gelombang Rosby di sekitar Laut jawa.
"Kondisi di atas menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang - lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah selama periode 7-9 Desember 2023," kata Yoga dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/12).
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
Berikut rincian wilayah yang diprakirakan terdampak cuaca ekstrem di Jateng:
7 Desember:
Banjarnegara, Batang, Blora, Brebes, Grobogan, Kudus, Kab. Magelang, Pati, Kab. Pekalongan, Purbalingga, Rembang, Sragen, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
8 Desember:
Banjarnegara, Karanganyar, Kab. Pekalongan, Sragen, Wonogiri, dan sekitarnya.
9 Desember
Banjarnegara, Karanganyar, Sragen, Temanggung, Wonosobo, dan sekitarnya.
(tim/dmi)