Sebuah penelitian menemukan cara untuk menyelamatkan populasi badak putih yang terancam punah. Caranya adalah dengan melakukan proses bayi tabung alias fertilisasi in vitro (IVF).
Dikutip dari CNN, tim proyek BioRescue berhasil membuahi seekor badak putih melalui program IVF. Hal ini dinilai bisa membuka peluang untuk mencegah kepunahan badak.
Dalam proses pembuahan ini, sperma diambil dari badak putih selatan bernama Athos yang tinggal di Kebun Binatang Salzburg, Austria. Sementara sel telur diambil dari Elenore yang tinggal di Kebun Binatang Pairi Daiza, Belgia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampel-sampel tersebut kemudian dipindahkan ke Italia dan dibuahi secara inkubasi.
Dua embrio dipindahkan ke Kenya dan ditanamkan pada ibu pengganti, bernama Curra di Ol Pejeta Conservancy pada September 2023 lalu. Proses penanaman sendiri menggunakan badak jantan bernama Ouwan untuk merangsang perilaku kawin pada umumnya.
Namun sayang, proyek ini mulanya dianggap gagal karena Curra dan Ouwan ditemukan mati pada November lalu. Kedua badak itu mati karena sakit akibat infeksi bakteri.
Kendati demikian, di saat yang sama juga terungkap bahwa Curra mati dalam kondisi mengandung janin berusia 70 hari. Jaringan yang diambil dari janin tersebut mengonfirmasi bahwa kehamilan merupakan hasil transfer embrio.
Kepala tim BioRescue Thomas Hildebrandt menggambarkan proses ini sebagai 'suatu wilayah yang belum dipetakan' dengan prosedur, protokol, metode, dan peralatan yang dikembangkan dari awal.
(del/asr)