Gandeng Google, Telkomsel Hadirkan 'SMS' yang Makin Interaktif
Telkomsel bekerja sama dengan Google menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS). RCS memungkinkan layanan perpesanan yang lebih interaktif ketimbang SMS dan MMS.
Wong Soon Nam, Direktur Planning & Transformation Telkomsel, mengatakan RCS dihadirkan dalam rangka memberikan pelanggan pilihan baru platform pengiriman pesan dengan teknologi terkini.
RCS hadir dengan RBM atau Rich Business Messaging di mana perusahaan atau jenama bisa menjangkau pelanggan lebih mudah.
"Platform RBM memungkinkan interaksi B2B atau B2C, memperluas fasilitas, transaksi bisnis sehingga pelanggan bisa mendapatkan manfaat," ujar Soon Nam dalam penandatanganan Nota Kesepahaman antara Telkomsel dan Google untuk pengembangan RCS di Telkomsel Smart Office, Jakarta Selatan, Senin (29/1).
Percakapan via RCS lebih dinamis ketimbang SMS dan MMS. Namun, fitur Chat RCS hanya tersedia untuk perangkat, penyedia layanan dan operator tertentu.
Melansir dari laman Google, chat RCS dapat diaktifkan di Google Message dengan keunggulan antara lain, membagikan foto dan video beresolusi tinggi, mengetahui saat orang sedang mengetik, dan keamanan percakapan terjaga dengan enkripsi end-to-end.
Di sisi lain, perpesanan jadi salah satu strategi pemasaran yang paling banyak digunakan. RBM pun hadir sebagai platform berkirim pesan dengan muatan kampanye atau iklan. RBM mampu memastikan pelanggan berkomunikasi dengan jenama yang mereka percaya.
Arief Pradetya, VP of Digital Advertising, Wholesale, Interconnect & Financial Services Telkomsel, bercerita sebelum ada RCS dan RBM, penawaran produk dilakukan via SMS dan MMS. Saat dilakukan via MMS, respons atau interaksi dengan pelanggan naik 2-3 kali lipat.
"Padahal baru multimedia saja kan. Kalau lebih interaktif, [interaksi] bisa lebih tinggi. Ada alternatif media dari operator," kata Arief dalam kesempatan serupa.
Apa itu RCS?
Melansir Digital Trends, RCS bukan barang baru di dunia telekomunikasi dan pesan singkat. RCS bahkan hadir lebih dulu daripada iMessage dan WhatsApp.
Standar baru ini diusulkan ke GSMA pada tahun 2007, hanya lima tahun setelah MMS memulai debutnya. Namun, dengan ratusan operator dan produsen perangkat yang hadir, hal ini tidak pernah mendapatkan hasil yang memuaskan.
Baru setelah Google memutuskan mengambil alih dan menjalankannya, para operator mulai menaruh perhatian. Pada tahun 2015, Google mengakuisisi Jibe Mobile, dan pada awal tahun 2016, perusahaan ini mengumumkan akan memimpin dalam pengembangan RCS.
Pada tahun yang sama, Google bermitra dengan Sprint untuk membawa RCS ke jaringan operator tersebut.
Google kemudian mengintegrasikan RCS ke dalam aplikasi Google Messages. Sebaliknya, operator dan produsen secara bertahap mengadopsi Google Messages.
Bahkan Samsung dengan memiliki aplikasi Samsung Messages yang kompatibel dengan RCS, menempatkan Google Messages sebagai aplikasi bawaan pada smartphone barunya.
(els/dmi)