Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengungkap konten pelanggaran pemilu berupa informasi hoaks paling banyak ditemukan di media sosial Facebook. Setidaknya ada 110 konten hoaks terkait pemilu yang ditemukan Bawaslu.
Hal ini disampaikan Anggota Bawaslu Puadi dalam Talkshow Ada Apa Dengan Digital yang diselenggarakan Trans Media di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu (7/2).
Kata Puadi, saat ini total ada 110 pelanggaran yang terjadi di Facebook yang tercatat hingga 4 Februari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampaikan pertama ini kaitannya dengan Facebook, info apapun yang hoaks di Facebook dari hasil pengawasan kami di lapangan paling banyak di Facebook," kata Puadi saat sesi Talkshow, Rabu (7/2).
Selain Facebook, konten pelanggaran lainnya juga ditemukan di media sosial lainnya seperti Instagram, Twitter atau X hingga YouTube.
"Yang kedua ada di Instagram itu juga konten terbanyak pelanggaran total adal 103, Twitter itu ada 99, TikTok ada 27, dan yang paling sedikit itu ada di YouTube. Hanya 1 persen di YouTube (pelanggaran)," katanya.
Semua pelanggaran ini kata Puadi bisa dideteksi dengan aplikasi yang dimiliki pihaknya. Aplikasi itu yakni IMM dan Awasi Jarimu.
"Data ini total sampai 4 Februari. Selain itu total yang kita awasi konten juga ada 341 yang diawasi. Serangan siber banyak terjadi ke pasangan calon mulai dari paslon 1, 2, dan juga 3," kata Puadi.
Talks show 'Ada Apa dengan Digital' digelar hari ini, Rabu (7/2). Acara ini menampilkan sejumlah narasumber pemerintah dan korporasi hingga para artis.
Ajang ini merupakan hasil kolaborasi Transmedia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Acara ini digelar di Balai Sarbini, Jakarta. Agenda tersebut akan langsung dilanjutkan dengan acara 'Harmoni Pemilu Damai' yang berisi deklarasi pemilu damai dan konser pukul 11.25-15.00 WIB.
(tst/dmi)