Sejumlah daerah berpotensi dilanda cuaca ekstrem, termasuk puting beliung, hingga beberapa hari ke depan imbas aktifnya fenomena-fenomena atmosfer pemicu hujan.
"PERINGATAN DINI: Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya," kata Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam Prospek Cuaca Seminggu ke Depan.
"Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu ke depan," lanjut keterangan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar daerah potensi cuaca esktrem:
25–26 Februari
Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, SumatraSelatan, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa TenggaraBarat, Nusa Tenggara Timur;
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
27–29 Februari
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, NusaTenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur;
Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawei Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, MalukuUtara, Papua Barat, Papua.
Menurut BMKG, sejumlah faktor cuaca global dan regional di sebagian besar wilayah Indonesia mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
"Pada sepekan ke depan di sebagian wilayah Pesisir Barat Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua Barat, dan Papua. berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat."
Faktor-faktor itu antara lain, pertama, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di banyak provinsi dalam sepekan ke depan.
Yakni, di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Kedua, gelombang atmosfer Kelvin yang diprediksi aktif di wilayah Sumatra bagian tengah dan selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua dalam sepekan ke depan.
"Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut."
Ketiga, Ex-Siklon Tropis Lincoln terpantau di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur yang membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang di Pesisir Selatan jawa tengah hingga Jawa Timur, di Laut Bali, dan di Samudra Hindia Selatan NTB.
Selain itu, fenomena tersebut menginduksi peningkatan kecepatan angin >25knot (low level jet) di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur hingga selatan Bali.
Keempat, daerah konvergensi atau area berkumpulnya angin yang terpantau memanjang dari Malaysia hingga Riau, dari Sumatra Barat hingga Sumatra Selatan;
Dari Kalimantan barat hingga Laut Jawa, dari Laut Sulu hingga Kalimantan Utara, dari Selat Makassar hingga Laut Flores, dan di Pesisir Selatan Papua Barat.
Kelima, daerah konfluensi atau pertemuan angin di Laut Flores, Nusa Tenggara, dan di Samudra Hindia Selatan NTB - NTT.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Pusat Tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi/low level jet tersebut," tandas BMKG.
(tim/arh)