Mengingat Fitur dan Bahaya WhatsApp Aero, Termasuk Aplikasi MOD

lom | CNN Indonesia
Selasa, 02 Apr 2024 13:27 WIB
Ilustrasi. WhatsApp Aero menyimpan potensi bahaya. (CNN Indonesia/Bisma Septalismaa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sempat ramai di media sosial beberapa tahun lalu, simak potensi bahaya yang disimpan aplikasi modifikasi WhatsApp Aero.

WhatsApp Aero merupakan versi modifikasi aplikasi WhatsApp yang diluncurkan pihak ketiga (MOD). Artinya, aplikasi ini bukan aplikasi resmi yang diluncurkan oleh WhatsApp.

Aplikasi milik Meta itu saat ini hanya memiliki aplikasi WhatsApp dan WhatsApp Business untuk mengakomodir kebutuhan penggunanya di perangkat mobile.

Dikutip dari lamannya, WhatsApp Aero disebut sebagai versi modifikasi WhatsApp. Aplikasi ini adalah alternatif dari WhatsApp GB, yang memungkinkan penggunanya menggunakan beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh WhatsApp reguler.

Aplikasi ini memiliki berbagai opsi kustomisasi yang dapat pengguna atur sesuai keinginan. Selain itu, aplikasi ini memiliki opsi untuk memilih berbagai jenis font, warna, tema, dan latar belakang sesuai keinginan.

Aplikasi ini juga memiliki pemutar media dan fitur penyimpanan file media di mana pengguna dapat menyimpan file saat berbagi atau menerima data. Selain itu, aplikasi ini memiliki berbagai fitur seperti mode gelap, jadwal pesan, dan dukungan beberapa akun.

Selain itu, aplikasi ini diklaim memiliki keamanan yang lebih baik seperti enkripsi end-to-end dan otentikasi dua faktor, dan dirancang untuk menjaga data pengguna tetap aman.

Berikut beberapa fitur utama yang ada di WhatsApp Aero:

- Kirim banyak pesan dengan sekali klik

- Ubah pesan teks menjadi emoji

- Mengunci ruang obrolan dengan password

- Melihat pesan View Once berulang kali

- Re-send pesan tanpa keterangan 'forwarded'

- Melihat status WhatsApp pengguna lain yang sudah dihapus

- Balasan otomatis

Potensi bahaya

WhatsApp Aero merupakan aplikasi pihak ketiga dan tidak dapat diunduh dari Google Play Store, toko resmi aplikasi untuk perangkat Android. Dengan demikian, tidak ada yang bisa menjamin keamanan aplikasi tersebut.

"Aplikasi tidak resmi adalah aplikasi WhatsApp palsu yang dikembangkan oleh pihak ketiga dan melanggar Ketentuan Layanan kami. Kami tidak mendukung aplikasi ini karena kami tidak dapat memvalidasi praktik keamanannya," tulis WhatsApp di situs resminya.

Pasalnya, jika pengguna tetap memakai aplikasi tersebut ada beberapa bahaya yang mungkin membayangi, di antaranya privasi dan keamanan. Aplikasi tidak resmi disebut dapat membawa malware yang mencuri data dan merusak telepon.

Kemudian, tidak ada jaminan bahwa pesan atau data pengguna, seperti lokasi atau file yang dibagikan, akan bersifat privat dan aman.

Selain itu, akun pengguna mungkin juga akan diblokir sementara atau secara permanen.

(arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK